Guru Honor di 10 Kecamatan Mogok, PGRI Minta Seleksi CPNS Ditunda

Senin, 17 September 2018 - 20:46 WIB
Guru Honor di 10 Kecamatan Mogok, PGRI Minta Seleksi CPNS Ditunda
Ketua PGRI KBB Juhro Hamdan. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) meminta pemerintah pusat menunda pelaksanaan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang dijadwalkan berlangsung 19 September 2018.

Pasalnya pembatasan usia guru honorer yang boleh ikut seleksi CPNS dinilai sebagai pemicu aksi mogok mengajar yang dilakukan guru honorer di 10 kecamatan di KBB hari ini, Senin (17/9/2018).

Ketua PGRI KBB Juhro Hamdan mengatakan, berkaca kepada keprihatinan itu, pihaknya meminta pemerintah pusat menunda pelaksanaan seleksi CPNS 2018. Selain itu, PGRI juga mengusulkan agar Peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 36/2018 tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan PNS dan Pelaksanaan Seleksi CPNS Tahun 2018, direvisi.

"Memang, benar ada aksi mogok guru honorer hari ini. Untuk itu kami meminta agar seleksi CPNS ditangguhkan karena salah satu syaratnya yakni usia maksimal 35 tahun dinilai merugikan tenaga honorer kategori 2 (K-2)," kata Juhro ditemui di Lembang, Senin (17/9/2018).

Dia mengemukakan, guru honorer telah memberikan konstribusi besar terhadap dunia pendidikan di KBB. Keberadaan mereka cukup vital, membuat PGRI KBB bersikap untuk ikut memperjuangkan para guru honorer.

Apalagi aksi mogok mengajar guru honorer sangat berpengaruh besar terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM). Walaupun hal itu masih bisa ditanggulangi oleh guru PNS, dia meminta agar aksi mogok segera diakhiri.

Jumlah tenaga honorer di KBB baik K-2 maupun bukan K-2, mencapai 5.080 orang. Mereka terdiri atas 696 guru mengajar di PAUD, 3.897 SD, dan 487 SMA. "Kami mengusulkan guru honorer di sekolah negeri mendapat SK Bupati, peningkatan tunjangan guru honorer dari pemerintah daerah dan menaikan tunjangan daerah (tunda) bagi guru PNS, kepala sekolah, penilik, dan pengawas," ujar dia.

Koordinator Guru Honorer K-2 KBB Muhamad Nurdin mengatakan, aksi mogok guru honorer hari ini dilakukan di 10 kecamatan, yakni Cipeundeuy, Cikalongwetan, Cipatat, Saguling, Sindangkerta, Gununghalu, Batujajar, Cipongkor, Lembang, dan Ngamprah. Rencananya mogok mengajar akan berlangsung selama satu bulan dari tanggal 17 September sampai 10 Oktober 2018.

"Di KBB terdapat 1.500 guru honorer K-2. Mereka banyak yang sudah mengabdi puluhan tahun, tapi karena ada batasan usia banyak yang tidak bisa ikut seleksi CPNS tahun ini," kata Nurdin.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.9583 seconds (0.1#10.140)