Kunjungan Wisatawan ke Tangkuban Parahu Turun 20 Persen

Sabtu, 28 Desember 2019 - 19:57 WIB
Kunjungan Wisatawan ke Tangkuban Parahu Turun 20 Persen
Wisatawan yang berkunjung ke objek wisata TWA Gunung Tangkuban Parahu di Lembang pada libur Natal dan Tahun Baru tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, Sabtu (28/12/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada libur Natal tahun ini mengalami sedikit penurunan.

Hal ini dikarenakan libur Natal tahun 2019 bukanlah libur panjang karena masih menyisakan hari kerja dari libur Natal ke libur Tahun Baru, sehingga waktu liburnya menjadi terpotong.

"Libur kali ini ada jeda dari Natal ke Tahun Baru jadi pengunjung sedikit berkurang. Faktor penyebab lainnya adalah cuaca yang sudah masuk musim hujan dan banyaknya bermunculan objek wisata baru di wilayah Lembang," kata Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Parahu, Putra Kaban kepada SINDOnews, Sabtu (28/12/2019).

Diakuinya, jumlah pengunjung tahun ini memang jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, meski pihaknya berharap masih bisa terdongkrak saat libur Tahun Baru.

Jika ditotal, kata dia, penurunannya mencapai 20 persen. Bahkan, jika dihitung dari awal Januari hingga Desember 2019 ini, penurunan kunjungan wisatawan lokal sekitar 2.000 orang dan mancanegara mencapai 3.000 orang.

Ke depan, untuk menarik minat pengunjung serta menambah kontribusi pendapatan, PT GRPP berencana melakukan terobosan dan inovasi baru, yakni dengan membuat konsep 'pesta gunung' atau konsep menyatu dengan alam bagi masyarakat yang akan melangsungkan pesta pernikahan.

Saat ini persiapan tengah dilakukan sehingga di tahun 2020 konsep tersebut bisa terealisasi bagi umum dengan tempat restoran (dekat kawah) berkapasitas antara 500-1.000 pengunjung.

"Sebenarnya kami ingin melakukan inovasi besar-besaran dengan menata area gunung layaknya seperti di pegunungan Swiss, tapi kami punya rambu-rambu yang mengatur karena ini kawasan konservasi, jadi harus menahan, sehingga hanya memanfaatnya fasilitas yang sudah ada sekarang," tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga akan menyediakan fasilitas wifi untuk memudahkan pengunjung dalam mengakses internet. Hal itu sesuai dengan permintaan para pengunjung lantaran di area kawah kerap sulit mendapatkan sinyal.

Khususnya pengunjung dari luar negeri, ketika sudah foto-foto mereka kesulitan untuk meng-upload foto mereka ke media sosial akibat susah sinyal. Untuk itu telah dijalin kerja sama dengan menggandeng provider.

"Kami usahakan infrastruktur komunikasi dan wifi di kawasan Kawah Ratu lancar. Ini permintaan pengunjung, jadi tidak boleh diabaikan. Sehingga ke depan kami jamin enggak bakal ada sinyal jelek di Tangkuban Parahu," pungkasnya.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7090 seconds (0.1#10.140)