Gagal Eksekusi Program, Pejabat Pemprov Jabar Wajib Mengundurkan Diri

Senin, 17 September 2018 - 16:30 WIB
Gagal Eksekusi Program, Pejabat Pemprov Jabar Wajib Mengundurkan Diri
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta pejabat Pemprov Jabar mengundurkan diri jika gagal melaksanakan program kerjanya. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gebrakan demi gebrakan terus dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Bukan hanya terkait program kerjanya, gebrakan juga dilakukan terhadap para pejabat Pemprov Jabar yang menjadi bawahannya.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengambil langkah tegas, yakni menyodorkan kontrak kerja kepada para pejabat Pemprov Jabar. Bagi pejabat yang gagal melaksanakan program kerjanya, Emil menganggap pejabat yang bersangkutan mengundurkan diri dari jabatannya.

Menurut Emil, pakta integritas tersebut berlaku bagi para kepala dinas atau pejabat eselon II, kepala bagian (kabag) atau pejabat eselon III, dan kepala sub bagian (kasubag) atau pejabat eselon IV.

"Dalam seminggu mereka harus menandatangani pakta integritas kontrak kerja dengan saya. Kalau gagal, tidak berhasil, itu menjadi surat pengunduran diri dari jabatan kepala dinas, eselon III sampai eselon IV," tegas Emil seusai rapat pimpinan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (17/9/2018).

Penandatanganan pakta integritas yang harus dilakukan hingga para pejabat eselon IV itu, menurutnya karena para kepala dinas merasa bawahannya juga harus berkomitmen atas kinerjanya masing-masing.

"Kalau di bawahnya hare-hare (cuek) kita juga susah, gimana kalau dilakukan hal yang sama ke eselon III dan IV, saya bilang setuju," ujarnya.

Emil menyatakan, kinerja para pejabat itu akan ditentukan pada sukses atau tidaknya pelaksanaan sekitar 700 program kerja yang telah disusun tim optimasi dan sinkronisasi.

Meski terkesan ambisius, Emil menyatakan akan tetap berupaya mewujudkan seluruh program kerjanya itu. Sebab, dirinya menargetkan perubahan di Jabar. "700 program itu kan aspirasi, 5.500 aspirasi warga yang dikombinasikan dengan visi misi politik, digabung, dikompres, dan disinkronkan," terangnya.

Rencananya, Emil melakukan evaluasi terhadap kinerja para pejabat struktural ini setiap empat bulan sekali. "Intinya, setelah pengarahan ini, diharapkan mereka bisa bekerja lebih cepat dari yang diharapkan," ujarnya.

Emil menambahkan, dalam rapat pimpinan yang digelar hingga tiga jam tersebut, dirinya meminta para pejabat Pemprov Jabar untuk menyesuaikan diri dengan ritme kerjanya yang cepat dan berorientasi pada hasil.

"Bukan orientasi pada proses saja. Karena berorientasi pada hasil maka harus gerak cepat. Saya istilahkan ngabret, berpikir seperti warga maunya apa ikuti kata warga. Itu cara pelayanan publik yang jauh lebih besar," tandas Emil.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3884 seconds (0.1#10.140)