Tanaman Hias Mati, Proyek Taman Vertikal di Cimareme Kurang Berhasil

Senin, 17 September 2018 - 15:38 WIB
Tanaman Hias Mati, Proyek Taman Vertikal di Cimareme Kurang Berhasil
Fasilitas taman vertikal atau vertikal garden yang rusak dan masih tersisa di bawah Jembatan Tol Purbaleunyi, di wilayah Cimareme, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang sudah tak menyisakan tanaman. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Program pembuatan dan penataan taman dengan konsep vertical garden atau taman vertikal senilai Rp130 juta yang dilakukan Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) pada tahun 2015, dinilai sia-sia. Semua tanaman hias menggantung dalam kantung plastik yang bermotifkan tulisan 'Bandung Barat' itu mati akibat minimnya pemeliharaan.

Seperti terlihat di bawah Jembatan Tol Purbaleunyi, Cimareme, Kabupaten Bandung Barat (KBB), tak ada tanaman yang tersisa. Taman vertikal di tempat tersebut hanya menyisakan rangka besi usang sehingga justru menimbulkan kesan kumuh. Padahal, awalnya tujuan dari taman vertikal itu untuk menambah estetika di kawasan yang merupakan gerbang masuk menuju Kompleks Pemda KBB di Ngamprah.

"Sayang anggaran ratusan juta jadi sia-sia, karena tanaman hias yang ditempel pada dinding itu semuanya kini mati tidak tersisa," kata salah seorang warga Kampung Cempaka, Desa Cimareme, Dudi (41) kepada SINDOnews, Senin (17/9/2018).

Dirinya menilai, pada awal taman ini dibuat kondisinya sangat asri. Bahkan, sejumlah pedagang yang awalnya berada di bawah jembatan tol itu juga turut ditertibkan. Spanduk larangan berjualan dipasang untuk menghindari kembalinya para pedagang ke bawah jembatan. Namun, kondisi itu hanya terjadi beberapa bulan, karena setelahnya kawasan tersebut kembali semrawut dan kumuh.

"Kalau sekarang ya kembali kumuh. Apalagi tanaman gantung semuanya pada mati, sementara bekas-bekasnya masih terlihat dan ditumbuhi rumput ilalang," tuturnya.

Kepala Bidang Pertamanan dan Pemakaman pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) KBB, Lia Yulia mengakui, pembangunan taman vertikal di Cimareme kurang berhasil. Ada dua faktor utama yang menjadi penyebabnya, yakni pemeliharaan belum optimal dan kesadaran masyarakat yang kurang memiliki terhadap aset daerah. "Saya akui, pembangunan taman vertikal kurang berhasil," ucapnya.

Ke depan, pihaknya akan mencari solusi agar tanaman di taman vertikal ini bisa hidup dan bertahan lama. Seperti yang terdapat di taman vertikal Kompleks Perumahan Kota Baru Parahyangan, tanamannya bisa tumbuh sehat. Tahun ini, pihaknya mengadakan beberapa kegiatan penataan taman, di antaranya taman di area pemda senilai Rp173,4 juta, taman di plasa upacara senilai Rp173,4 juta, taman di Jalan Raya Padalarang senilai Rp200 juta, dan Taman Alun-alun Lembang senilai Rp200 juta.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9425 seconds (0.1#10.140)