Kimia Farma Siap Ekspor Obat Pengganti Morfin

Senin, 17 September 2018 - 14:25 WIB
Kimia Farma Siap Ekspor Obat Pengganti Morfin
Petugas Kimia Farma menunjukkan kemasan obat bius berbasis nuklir yang menjadi pengganti morfin. Bila ada permintaan ekspor, Kimia Farma siap memenuhi permintaan tersebut. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Kimia Farma bakal mempertimbangkan mengekspor obat bius berbasis nuklir pengganti morfin, T Bone Kaef. Business Development Director Kimia Farma Pujianto mengatakan, pihaknya siap bila ada permintaan ekspor dari negara lain.

"Waktu paruh obat ini hanya 46 jam, sehingga kalau diekspor biayanya akan sangat mahal. Tapi kalau mereka membutuhkan kenapa tidak,” kata Pujianto, Senin (17/9/2018).

Namun, dia mengaku, tahap awal ini pihaknya akan memprioritaskan pasar domestik. Saat ini baru empat rumah sakit di Indonesia yang bisa melayani obat pengganti morfin ini. Keterbatasan alat dan tenaga medis ahli nuklir menjadi penyebab hanya sedikit rumah sakit yang bisa melayani produk ini.

Dari sisi potensi, kata dia, pasar domestik masih terbuka lebar. Saat ini, obat bius penyakit kanker hingga tulang nyaris seluruhnya menggunakan morfin. Penggunaan morfin dilakukan dua hingga empat hari secara berulang. Dosis yang diberikan juga terus meningkat.

Diketahui, Badan Tenaga Nuklir Indonesia (Batan) dan Kimia Farma menemukan obat penghilang rasa sakit pengganti morfin bagi penderita kanker. Obat bernama T Bone Kaef itu dihasilkan dari senyawa nuklir.

Produk tersebut merupakan hasil pengembangan Kimia Farma bersama Batan. T Bone Kaef diteliti dan dikembangkan selama 10 tahun hingga mendapat ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Obat dijual Rp3 juta per dosis untuk penggunaan sekitar 40 hari.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1383 seconds (0.1#10.140)