Sepanjang 2019, Angka Kriminalitas di Depok Turun dan 8 Pelaku Ditembak

Kamis, 26 Desember 2019 - 20:00 WIB
Sepanjang 2019, Angka Kriminalitas di Depok Turun dan 8 Pelaku Ditembak
Kapolres Metro Depok AKBP Azis Andriansyah saat rilis akhir tahun di Aula Atmani Mapolres Metro Depok, Kamis (26/12/2019). Foto/SINDOnews/R Ratna Purnama
A A A
DEPOK - Kasus kejahatan jalanan masih kerap terjadi di Depok sepanjang 2019. Namun secara total, angka kriminalitas pada 2019 turun dibanding 2018 lalu.

Pencurian kendaraan bermotor (curamor) sepanjang 2019 tercatat sebanyak 106 kasus. Jumlah ini turun dibanding 2018 yang mencapai 120 kasus.

“Secara garis besar angka kriminalitas di Depok turun dibanding tahun sebelumnya. Untuk angka penyelesaian kasus mengalami peningkatan yang awalnya 42 persen pada 2018 menjadi 50 persen pada 2019,” kata Kapolres Metro Depok AKBP Azis Andriansyah saat rilis akhir tahun di Aula Atmani Mapolres Metro Depok, Kamis (26/12/2019).

Azis mengemukakan, penurunan angka kriminalitas di Depok dipicu oleh upaya jajaran dalam menindak tegas para pelaku kejahatan yang meresahkan warga.

Salah satunya dengan melakukan tindakan tegas terukur terhadap pelaku. Selama 2019, Polres Metro Depok menembak delapan penjahat jalanan.Satu di antaranya ditembak mati karena melawan dan nyaris mengancam keselamatan petugas.

“Dalam setahun ini kami sudah lakukan tindakan tegas. Satu pelaku pencurian motor kami tembak mati karena melakukan perlawanan. Sedangkan lainnya kami lumpuhkan (tembak bagian kaki),” ujar Azis.

Polres Metro Depok, tutur Kapolres, tidak menolerir penjahat yang meresahkan warga, baik penjahat jalanan maupun pelaku kejahatan lain, seperti bandar narkoba. Sebab mereka telah membuat situasi di Depok menjadi tidak kondusif. “Patroli terus kami tingkatkan untuk menciptakan Depok aman dan kondusif,” tutur Kapolres.

Azis mengungkapkan, jenis kasus lain yang juga menjadi sorotan pada 2019 adalah pembunuhan. Angka kasus pembunuhan sama dengan 2018, yaitu enam kejadian. Namun penyelesaian perkara mengalami peningkatan.

“Perbedaannya di pengungkapan. Pada 2018 lalu yang terungkap ada tiga kasus, sedangkan pada 2019 ada delapan. Ini karena ada penyelesaian perkara pembunuhan di tahun lalu yang diselesaikan tahun ini,” ugkap Azis.

Selain itu beberapa kasus lain juga mengalami penurunan seperti Narkoba 342 perkara pada 2019. Sedangkan 2018 lalu mencapai 344 kasus.

Azis mengatakan, masalah penyelesaian kasus narkoba paling banyak dilakukan pada 2019. Namun di sisi lain peningkatan justru terlihat dari laporan kecelakaan lalu lintas. Pada 2018 hanya terjadi 217 kecelakaan, sedangkan pada 2019 mencapai 414 kejadian.

“Hal ini disebabkan oleh jumlah pelaporan yang mengalami peningkatan. Ada beberapa item yang dulu tidak masuk laporan, tapi sekarang (2019) masuk dalam laporan,” kata Azis.

30% Penjahat Jalanan Didominiasi Remaja
Hal yang juga menjadi sorotan sepanjang 2019 di Depok adalah keterlibatan anak-anak dan remaja dalam tindak kejahatan jalanan.

Setidaknya 30% pelaku kejahatan jalanan di Depok melibatkan anak-anak dan remaja. Pemicunya karena mereka ingin mencari eksistensi diri bersama kelompoknya. “Mereka ini anak-anak remaja yang jiwanya masih labil dan mereka ingin mencari jati diri,” kata Kapolres Metro Depok Azis Andriansyah.

Dari beberapa kejadian, ujar Azis, seperti pencurian dan pembegalan diketahui melibatkan remaja yang dipicu oleh sifat kekanak-kanakan mereka.

Dari hasil pengungkapan, mereka biasanya berkumpul lalu mabuk dan beraksi bersama–sama. “Mereka mencuri properti pedagang kaki lima atau membegal pedagang nasi goreng di jalan. Hasilnya, hanya untuk mereka hura-hura dan kesenangan, bukan untuk memebuhi kebutuhan hidup,” ujar Azis.

Keterlibatan anak-anak dan remaja dalam kejahatan ini pada 2019 meningkat meskipun tidak terlalu besar. “Meningkat sekitar tiga sampai lima persen. Kasus yang kami lihat seperti narkoba mereka ikut-ikutan mengedarkan ganja dalam jumlah kecil yang dijual kecil-kecilan juga. Begitu juga, ketika beraksi melakukan pencurian motor. Jawabannya selalu sama hanya untuk senang- senang,” tutur Kapolres.

Azis mengimbau masyarakat berperan aktif dalam menjaga keamanan wilayah Depok. Terutama para orang tua yang memiliki anak remaja agar memantau anaknya lebih ketat lagi sehingga mereka tidak salah bergaul.

“Peran aktif orang tua juga diperlukan disini. Karena tanpa pengontrolan dari orang tua pun anak-anak menjadi sulit dibina,” ungkap Azis.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.5068 seconds (0.1#10.140)