Kemenkumham Akui Ukuran dan Fasilitas Kamar Napi Sukamiskin Tak Sama

Sabtu, 15 September 2018 - 20:54 WIB
Kemenkumham Akui Ukuran dan Fasilitas Kamar Napi Sukamiskin Tak Sama
Kamar napi korupsi Setya Novanto lebih besar dan bersih dengan fasilitas mewah (kiri). Kamar napi lain yang memprihatinkan (kanan). Foto: ISTIMEWA
A A A
BANDUNG - Tim Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) melakukan inspaksi mendadak (sidak) ke Lapas Sukamiskin pada Sabtu (15/9/2018). Kemenkumham menemukan kamar para napi di lapas tersebut tidak merata baik ukuran maupun fasilitasnya.

Sidak tim Kemenkumham itu dilakukan menyusul inspeksi mendadak yang dilakukan Ombudsman RI pada Kamis 13 September 2018. Saat itu, Ombudsman menemukan kamar napi tak sama. Bahan ada indikasi perlakuan istimewa kepada napi tertentu, terutama kasus korupsi.

Dirjen AHU Kemenkumham Aidir Amin Daud mengatakan, tim Kemenkumham benar menemukan ada kamar napi tertentu yang lebih besar dibandingkan kamar-kamar lain. Namun, perbedaan luas kamar dan fasilitas mewah di dalam kamar adalah inisiatif napi. Jadi, pihak lapas tak menyediakan fasilitas tambahan bagi napi.

"Tidak (bukan difasilitasi lapas). Begini, biasanya seprei bawa sendiri, sehingga kelihatan bagus. Mungkin ada orang karena penyakit asma, harus pakai sprei putih bersih. Biasa kan begitu. Kalau soal kebersihan kita sama-sama menghormati," kata Aidir saat dihubungi, Sabtu (15/9/2018).

Aidir mengemukakan, bahwa tidak ada renovasi khusus terhadap sel besar dan bersih seperti disebutkan Ombudsman dalam temuannya seusai sidak. Di kamar beberapa napi, seperti Setya Novanto hanya ditempel oleh wallpaper karena temboknya ada masalah. "Sebenarnya tidak direnovasi. Itu cuma dikasih wallpaper dan itu sudah lama. Kenapa ada wallpaper karena dinding itu ada masalah," ujar dia.

"Jadi kalau dibongkar bisa lebih baunya. ada alasannya saya gak terlalu tahu yang cocok menjawab itu adalah kalapas atau kakanwil. Kalapasnya saya pikir sudah bekerja dengan baik lah," tutur Aidir.

Terkait pembenahan lapas agar ukuran dan fasilitasnya merata, Aidir mengungkapkan, akan dilakukan secara bertahap. "Ga bisa segera, harus pelan-pelan. Tidak semudah yang dibayangkan dari luar," ungkap dia.

Disinggung mengenai kemungkinan beberapa napi, seperti Setya Novanto dipindah ke lapas lain, Aidir enggan menjawabnya. "Saya gak tau kalau informasi itu. Saya tidak menangani kebijakan begitu," tandas Aidir.

Seperti dikethaui, Lapas Sukamiskin kembali menjadi sorotan seusai disidak Ombudsman RI pada Kamis 13 September 2018 malam. Tim Ombudsman menemukan kamar beberapa napi korupsi tidak banyak berubah pascaoperasi tangkap tangan (OTT) KPK di Lapas Sukamiskin dua bulan lalu.

Dari foto sidak Ombudsman terlihat bahwa fasilitas di kamar Setya Novanto (Setnov) mirip apartemen. Berbagai fasilitas seperti kasur dan meja terlihat bagus. Tampak air conditioner (AC) di kamar Setnov. Di kamar itu, tampak mantan bendahara Demokrat, Nazaruddin. Mereka (Setnov dan Nazarudin) tengah berbincang.

Sedangkan di foto lain, kondisi kamar napi Lapas Sukamiskin sangat berbeda. Kamar itu berukuran lebih kecil, tampak kumuh dan kotor. Kasur busa tipis dan disamping tempat tidur terdapat WC yang ditutup tripleks.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4561 seconds (0.1#10.140)