Akselerasi Laju Pertumbuhan Bisnis, Bank BJB-Bulog Teken Kerja Sama

Senin, 23 Desember 2019 - 19:09 WIB
Akselerasi Laju Pertumbuhan Bisnis, Bank BJB-Bulog Teken Kerja Sama
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Dirut Perum Bulog Budi Waseso menyaksikan penandatanganan PKS antara bank bjb dan Perum Bulog di Gedung Sate, Bandung, Senin (23/12/2019). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (bank bjb) dan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) sepakat menjalin kerja sama bisnis.

Kerja sama bisnis dalam rangka memenuhi kebutuhan usaha dan mengakselerasi laju pertumbuhan bisnis kedua pihak tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Ruang Papandayan, Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (23/12/2019).

Penandatanganan PKS dihadiri jajaran bank bjb, yakni Direktur Utama Yuddy Renaldi, Direktur Konsumer dan Ritel Suartini, Direktur Kepatuhan Agus Mulyana, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Nia Kania, Direktur IT Treasury dan International Banking Rio Lanasier, dan Direktur Operasional Tedi Setiawan.

Sementara dari Perum Bulog, hadir Direktur Utama (Dirut) Budi Waseso, Direktur Keuangan Triyana, Direktur SDM dan Umum Bagya Mulyanto, dan Direktur Pengadaan Bachtiar.

Dalam PKS tersebut, tercantum empat paket kerja sama yang disepakati, yakni fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp1 triliun, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Rumah Pangan Kita (RPK) yang merupakan jaringan pemasaran Bulog, pemberian fasilitas kredit kepada produsen gabah/beras mitra Program On Farm yang dikelola Bulog, dan penyaluran fasilitas dan bantuan pembayaran kolektif angsuran bjb Kredit Guna Bhakti bagi pegawai Bulog

Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi menuturkan, kerja sama ini menjadi salah satu lompatan strategis perseroan yang akan menentukan arah relasi bisnis sekaligus kemitraan ke depan.

"Kesepakatan kerja sama dicapai atas dasar analisis yang tajam dalam rangka mengembangkan usaha sekaligus memperkuat dorongan terhadap realisasi langkah-langkah semua pihak," katanya.

Sebagai BUMD Pemprov Jabar, lanjut Yuddy, bank bjb akan berperan membiayai produk hasil panen yang dibeli oleh Bulog dari petani. Dia meyakinkan, kerja sama ini terbilang menguntungkan lantaran mendatangkan potensi penerimaan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan fee based income.

"Sementara ini, pembiayaan yang diberikan ke Bulog Rp1 triliun. Kita lihat kondisi, Bulog akan melihat kemampuan finansial mereka juga," ujarnya.

Yuddy melanjutkan, seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan layanan perbankan atas kegiatan yang dijalankan oleh Bulog juga ikut meningkat, terutama di sektor keuangan untuk membiayai aktivitas bisnis, kesejahteraan pegawai, hingga dan akselerasi usaha Bulog.

"Kerja sama ini sekaligus menandai hadirnya sebuah babak baru sinergi kemitraan yang telah terjalin antara bank bjb dan Perum Bulog. Dengan kerja sama ini, kedua belah pihak telah bergerak satu langkah lebih maju guna mempererat sinergi dan mewujudkan semangat berkembang bersama. Hasil kerja sama juga diharapkan mengatrol portofolio bisnis kedua belah pihak," paparnya.

Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, Bulog sebagai perusahaan logistik dan pangan pokok memiliki tanggung jawab untuk mendistribusikan logistik dan pangan pokok, agar harga tetap stabil. Untuk mewujudkannya, kata Budi, Bulog melakukan berbagai transformasi bisnis salah satunya dengan menambah mitra kerja baik dari pemerintah maupun swasta.

Selama ini, lanjut Budi, pihaknya mencari pendanaan dengan suku bunga yang kompetitif untuk menyelesaikan penugasan dari pemerintah. Budi menyebutkan, saat ini, Bulog memiliki utang cukup besar mencapai Rp28 triliun akibat bunga pinjaman yang besar.

"Meski suku bunga Bank Indonesia sudah turun, tapi tidak langsung berdampak pada penurunan suku bunga pinjaman. Makanya, kita berharap ada suku bunga yang kompetitif," ujarnya seraya menambahkan, Bulog selalu mencari peluang pembiayaan dengan suku bunga yang kompetitif agar tidak semakin membebani utang perusahaan.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang turut menyaksikan penandatanganan PKS tersebut menyambut baik kerja sama yang dijalin bank bjb dengan Bulog. Sebab, kerja sama ini nantinya akan berdampak pula pada perekonomian di Jabar, khususnya masyarakat yang bekerja sama dengan Bulog.

Menurut Emil, sapaan akrab Gubernur, selama ini, Provinsi Jabar menjadi salah satu daerah penghasil beras dengan volume yang besar karena masih banyak lahan yang digarap petani lokal. Melalui kerja sama ini, Emil yakin, petani padi di Jabar bisa mendapat penghasilan lebih ketika hasil panennya dibeli oleh Bulog.

"Apalagi daya konsumsi kita juga bagus. Saya harap, suplai juga bisa berjalan baik tidak kekurangan," ujarnya.

Emil juga mengaku optimistis bahwa dengan cara kerja yang lebih inovatif, maka perekonomian nasional bisa tumbuh lebih baik. Meski perekonomian Indonesia kini tumbuh kurang bagus dibandingkan negara lain, namun inovasi bisa membuat ekonomi dalam negeri meningkat.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4829 seconds (0.1#10.140)