Sidak Pasar Antri, Wali Kota Ajay Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil

CIMAHI - Menjelang Natal dan Tahun Baru, Pemkot Cimahi dan Satgas Pangan Polres Cimahi melakukan inpeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional, Sabtu (21/12/2019).

Sidak dilakukan untuk memantau pergerakan harga-harga kebutuhan pokok, apakah masih dalam kondisi normal atau tidak, menjelang libur panjang akhir tahun ini.

Sidak dipimpin oleh Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna didampingi petugas dari Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind), serta personel Satgas Pangan Polres Cimahi. Hasilnya, ada sejumlah komoditi barang yang mengalami kenaikan harga, seperti daging ayam, telur, dan sayuran.

"Ada beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga, persentasenya antara 5-7%," kata Ajay di sela-sela sidak.

Beberapa komoditi barang yang mengalami kenaikan di antaranya daging ayam dari harga Rp34.000 menjadi Rp38.000/kilogram. Kemudian telur dari harga Rp22.000 menjadi Rp28.000/kilogram. Sedangkan sayuran seperti cabai merah dari harga semula Rp28.000 kini naik menjadi Rp31.000/perkilogram.

Ajay menilai kenaikan sejumlah kebutuhan pokok itu masih dalam kondisi wajar, seperti sayuran yang rata-rata kenaikannya 5%. Apalagi sekarang musim hujan dan biasanya harga komoditi sayuran selalu terdampak oleh pengaruh cuaca. Sehingga dirinya menilai tidak ada potensi kenaikan drastis pada komoditi barang di pasar tradisional.

"Sampai tahun baru diprediksi normal, tidak akan terlalu bergeser jauh kenaikannya. Berbeda dengan musim lebaran (Idul Fitri), karena Natal dan Tahun Baru cenderung normal," ujar dia.

Wali Kota juga sudah berkomunikasi dengan pedagang dan dikatakan bahwa tidak akan ada kenaikan harga yang lebih tinggi lagi. Terkait dengan pasokan barang, sejauh ini pun tidak ada keluhan soal gangguan pada pasokan sayuran, daging, maupun kebutuhan lainnya. Sehingga dengan kondisi ini, dirinya memastikan suplai barang, stok, dan harga tetap aman.

"Saya prediksi suplai kebutuhan pokok akan aman sampai setelah tahun baru. Termasuk tidak ada temuan atau laporan penimbunan komoditi juga," tutur Ajay.