Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa, UBP-IIEF Jalin Kerja Sama

Jum'at, 20 Desember 2019 - 22:25 WIB
Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Mahasiswa, UBP-IIEF Jalin Kerja Sama
Rektor UBP Dedi Mulyadi dan Director IIEF Diana Kartika Jahja mendatangani MOU untuk menggelar ujian Bahasa Inggris berstandar internasional. Foto/SINDOnews/Nilakusuma
A A A
KARAWANG - Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang menjalin kerja sama dengan Indonesia Internasional Education Fondation (IIEF) untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa.

Dalam kerja sama ini, IIEF akan melakukan uji kemampuan peserta dalam berbahasa Inggris melalui sejumlah tes. Dari hasil ujian tersebut peserta akan menerima sertifikat yang berlaku secara internasional untuk digunakan melanjutkan studi atau langsung bekerja.

"Kami melakukan MoU dengan IIEF untuk melaksanakan ujian Bahasa Inggris berstandar internasional sekaligus juga memperkenalkan Pusat Bahasa UBP yang baru didirikan beberapa bulan lalu. Nanti, bukan hanya Bahasa Inggris yang akan kami kembangkan, tapi juga Bahasa Jepang dan lainnya. Saat ini kami masih fokus untuk Bahasa Inggris dan menyusul kemudian Bahasa Jepang," kata Kepala UPT Bahasa Universitas Buana Perjuangan Neni Triana, Jumat (20/12/2019).

Menurut Neni,Pusat bahasa UBP nanti menyelenggarakan ujian bagi mahasiswa dan umum untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris yang dimilikinya. Sehingg masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh mendapatkan sertifikat kemampuan berbahasa Inggris karena di Karawang sudah ada lembaga penguji yang diakui secara internasinonal di UBP. "Biasanyakan mereka harus ke Bandung atau Jakarta untuk mengikuti ujian bahasa, sekarang sudah ada di Karawang," ujar dia.

Pusat Bahasa UBP menyelenggarakan tes untuk bahasa Inggris, tapi juga Jepang dan Mandari. Tiga bahasa tersebut dianggap sudah menjadi bahasa internasional yang harus dimiliki oleh setiap orang dalam pergaulan internasional.

"Setelah bahasa Inggris, dalam waktu dekat ini kita akan membuka untuk Bahasa Jepang kemudian menyusul Bahasa Mandarin. Karena pusat bahasa kami masih baru berdiri jadi kita lakukan secara bertahap saja," tutur Neni.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.1345 seconds (0.1#10.140)