Rawan Longsor, Tiga Desa di Wanayasa Dipantau Intensif

Jum'at, 20 Desember 2019 - 16:42 WIB
Rawan Longsor, Tiga Desa di Wanayasa Dipantau Intensif
Kecamatan Wanayasa memiliki banyak destinasi wisata, emskipun beberapa desa termasuk rawan longsor. Disaat musim hujan dan menjelang akhir tahun pemantauan di wilayah itu diintensifkan. Foto/SINDOnews/Asep Supiandi
A A A
PURWAKARTA - Empat dari 15 desa di Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat mendapat pemantauan intensif terkait kerentanan gerakan tanah saat musim hujan di akhir tahun. Hal ini menyusul kasus dua kali ambrolnya tembok penahan tanah di Jalan Raya Wanayasa, beberapa waktu lalu.

Empat desa tersebut antara lain Sakambang, Sumurugul, Nagrog, dan Desa Wanayasa. Sangatlah beralasan desa-desa tersebut mendapat pengawasan intensif karena secara demografi berada di lereng Gunung Burangrang.

Camat Wanayasa Jaya Pranolo menyadari sebagian desanya termasuk rawan longsor. Apalagi, dalam sebulan terakhir telah terjadi dua kali kasus tanah longsor. Sehingga, berbagai upaya dilakukan mengantisipasi peristiwa yang lebih besar lagi. Personel Linmas pun tetap disiagakan di beberapa titik yang dinilai paling rawan.

"Kami memiliki 225 personel Linmas. Mereka kami sebar di semua desa untuk memantau dan melaporkan setiap potensi bencana alam. Selebihnya kami konsentrasikan di Wanyasa. Koordinasi pun diperkuat agar dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkap Jaya kepada SINDOnews, Jumat (20/12/2019).

Menurutnya, persiapan semakin dimaksimalkan disaat menjelang pergantian tahun baru. Sebab, Wanayasa menjadi salah satu daerah uang menjadi tujuan wisata. Beberapa destinasi wisata kemungkinan bakal diserbu pengunjung saat Tahun Baru 2020.

"Kami semakin waspada di saat musim hujan ini. Ada dua momentum, yaitu Natal dan Tahun Baru. Sementara wilayah kami terdapat beberapa titik rawan longsor," ujarnya.

Guna meminimalisasi risiko atas kondisi alam Wanayasa, pihaknya bersama jajaran Muspika mengimbau agar perayaan Tahun Baru 2020 tidak dirayakan dengan arak-arakan atau hiburan tertentu. Sebaiknya lebih diarahkan pada kegiatan-kegiatan keagamaan semisal istigasah di masjid.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2707 seconds (0.1#10.140)