Didampingi Emil, Mendag Resmikan Daerah dan Pasar Tertib Ukur di Bandung

Jum'at, 20 Desember 2019 - 14:47 WIB
Didampingi Emil, Mendag Resmikan Daerah dan Pasar Tertib Ukur di Bandung
Mendag Agus Suparmanto didampingi Gubernur Jabar Ridwan Kamil meresmikan daerah dan pasar tertib ukur di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jumat (20/12/2019). Foto/Dok.Humas Pemprov Jabar
A A A
BANDUNG - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto didampingi Gubernur Jabar Ridwan Kamil meresmikan daerah dan pasar tertib ukur di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jumat (20/12/2019).

Dalam kesempatan itu, Agus menyatakan, peresmian daerah dan pasar tertib ukur bertujuan untuk memberikan perlindungan konsumen dan meningkatkan kepercayaan kepada para pelaku usaha.

"Dan sebagai penggerak pertumbuhan dan daya saing ekonomi, serta penciptaan kemakmuran rakyat yang berkeadilan," kata Agus.

Menurut Agus, tertib ukur akan membantu meningkatkan kualitas produk dalam negeri, terutama usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam bertransaksi di pasar.

Selain itu, peresmian daerah dan pasar tertib ukur juga sebagai upaya Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI) mendorong konsumen agar lebih cerdas dalam melihat dan membeli produk barang yang diinginkan.

"Pasar juga kita dorong untuk tertib ukur, sehingga konsumen lebih cerdas. Kalau membeli sesuatu benar gak timbangannya, kemudian apa yang dia (konsumen) bayar sesuai dengan apa yang diukur," jelasnya.

"Inilah tugas kita untuk menertibkan dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap pelaku usaha di pasar-pasar," sambungnya.

Adapun daerah tertib ukur di Indonesia yang diresmikan tahun ini sebanyak 13 daerah. Empat daerah di antaranya berada di Provinsi Jabar, yakni Samarinda (dengan predikat Sangat Memuaskan), Kota Pariaman (Sangat Memuaskan), Kabupaten Bandung Barat (Sangat Memuaskan), Kabupaten Bandung (Sangat Memuaskan), Kota Bogor (Sangat Memuaskan), dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Sangat Memuaskan).

Kemudian Kota Bandung (Sangat Memuaskan), Kabupaten Tangerang (Sangat Memuaskan), Kabupaten Serdang Bedagai (Sangat Memuaskan), Kota Kendari (Sangat Memuaskan), Kabupaten Rembang (Sangat Memuaskan), Kabupaten Pasuruan (Sangat Memuaskan), dan Kabupaten Buru Selatan (Memuaskan).

Hingga 2019, telah terbentuk sebanyak 41 daerah tertib ukur atau sekitar 7,9 persen dari jumlah total 514 kota/kabupaten di Indonesia. Totalnya, telah terbentuk 54 daerah tertib ukur atau sekitar 10,5 persen dari jumlah kabupaten/kota di seluruh penjuru Tanah Air.

Selain meresmikan 13 daerah tertib ukur, Agus pun meresmikan pasar tertib ukur yang jumlahnya mencapai 390 pasar yang terdiri dari 234 pasar usulan dari 91 kabupaten/kota dan 156 pasar dari 13 daerah tertib ukur. Secara keseluruhan, pada 2019 telah terbentuk 1.621 pasar tertib ukur di 34 provinsi atau sekitar 9,99 persen dari jumlah total 16.213 pasar di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengapresiasi empat daerah yang kini telah berstatus daerah tertib ukur itu. Senada dengan Mendag Agus, Emil pun menyatakan, peresmian ini bakal berdampak positif terhadap perlindungan konsumen di daerah-daerah tersebut.

"Warga jadi aman dalam transaksi perdagangan. Tentunya sangat positif. Semakin banyak orang jujur," katanya.

Gubernur yang akrab disapa Emil itu pun menjelaskan, secara statistik, tingkat pertumbuhan ekonomi Jabar sangat baik, yakni berada di kisaran 5,6-5,8 persen.

"Dengan populasi hampir 50 juta, artinya rakyat banyak belanja, melakukan aktifitas perdagangan, banyak traveling juga, sehingga bisnis pariwisata luar biasa dikunjungi rata-rata per tahun 50 juta wisatawan, mayoritas adalah wisatawan lokal regional," paparnya.

Selain itu, Emil juga mengatakan bahwa pihaknya kini sedang memaksimalkan potensi perdagangan online serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan UMKM.

"Hampir 90 persen perdagangan kita ini UMKM. Jadi, kalau provinsi yang paling besar UMKM-nya adalah Jawa Barat. Kenapa? Karena dengan ekonomi kelas menengah ini kita melihat pertumbuhan ekonomi berbanding lurus dengan jumlah penduduk," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5865 seconds (0.1#10.140)