Hasil Operasi Ramp Check, 1.300 Angkutan Penumpang Tak Laik Jalan

Jum'at, 20 Desember 2019 - 13:24 WIB
Hasil Operasi Ramp Check, 1.300 Angkutan Penumpang Tak Laik Jalan
Dishub Kota Cimahi melakukan ramp check. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
BANDUNG - Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat mencatat, sebanyak 1.300 atau 33% dari 4.000 angkutan penumpang atau bus pariwisata tak laik jalan.

Data itu diperoleh Dishub Jabar setelah melakukan ramp check atau inspeksi keselamatan lalu lintas terhadap angkutan penumpang menjelang libur sekolah, Natal dan Tahun Baru yang digelar serentak di semua daerah di Jawa Barat.

"Sesuai sop (angkutan penumpang yang tak laik jalan) kami. kandangkan. Kemudian penumpang diturunkan dan perusahan tersebut harus menyiapkan armada cadangan. Namun yang dikandangkan belum ada data. Tetapi dari 4.000 yang di-ramp check itu, 33 persen (1.300 angkutan penumpang) diperkirakan tidak laik jalan," kata Kepala Dishub Jabar Herry Antasari seusai Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Lodaya di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis 19 Desember 2019.

Herry mengemukakan, kegiatan ramp check dilakukan terhadap angkutan penumpang berdasarkan peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor 154 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelola Transportasi Darat.

Sebelum dikandangkan, ujar Herry, perusahaan otobus (PO) yang didapati armadanya tidak laik jalan diimbau untuk melakukan perbaikan.Jika masih didapati tetap beroperasi, bus tersebut akan dihentikan operasionalnya.

"Kami juga menyepakati bahwa akan diintensifkan penegakan hukum di luar terminal. Di terminal itu kewenangannya ada di Dishub, kalau diluar itu di pihak kepolisian," ujar dia.

Selain menggelar ramp check, tutur Herry, Dishub Jabar dan jajaran juga menyiapkan sarana prasarana pendukung, seperti rambu-rambu. Pihaknya telah menginstruksikan kepada dishub kota dan kabupaten untuk memaksimalkan pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan keselamatan di seluruh titik. "Kami sudah mengerahkan dishub kota dan kabupaten untuk membuat rambu temporer dan permanen," tutur Kadishub Jabar.

Disinggung tentang peningkatan arus kendaraan yang masuk dan melintas Jabar, Herry mengungkapkan, Dishub Jabar memprediksi akan terjadi mulai hari ini, Jumat (20/12/2019).

Sebab, pelajar mulai dari SD, SMP dan SMA, telah libur. Hal itu jadi acuan prediksi pergerakan masyarakat untuk berlibur dan pulang kampung atau mudik.

"Yang pasti di akhir tahun yah. Tapi kemungkinan dimulai sejak besok (Jumat 20 Desember 2019) sudah ada, tapi tersebar," ungkap Herry.

Dishub pun bersama instansi terkait seperti dengan kepolisian sudah mengantisipasi peningkatan volume arus kendaraan yang diprediksi akan meningkat hingga 40 persen itu. "Peningkatan volume arus lalu lintas kendaraan diperkirakan mencapai 40 persen," kata dia.

Herry mengemukakan, beberapa titik yang menjadi konsentrasi pengamanan salah satunya Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) yang menjadi pintu utama pergerakan masyarakat dari dan ke Jakarta serta daerah lain.

Untuk penghambat arus lalu lintas, seperti beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang terdapat di Jabar, seperti Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Hery mengatakan akan dihentikan sementara, guna memperlancar arus lalu lintas kendaraan. "Kemenhub sudah meminta proyek-proyek itu dihentikan sementara. Mudah-mudahan terlaksana di lapangan," pungkas Herry.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6576 seconds (0.1#10.140)