Setahun Rusak, SD Cimerang dan Ciampel Diperbaiki Pakai Dana CSR Rp400 Juta

Kamis, 19 Desember 2019 - 21:22 WIB
Setahun Rusak, SD Cimerang dan Ciampel Diperbaiki Pakai Dana CSR Rp400 Juta
SDN Cimerang dan Ciampel dibangun melalui bantuan CSR Rp400 juta. Bangunan kelas itu sudah hampir selesai dan tak lama lagi bisa dipakai. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Setelah kurang lebih setahun tidak jelas nasibnya, empat ruang kelas SDN Cimerang dan Ciampel di Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), akhirnya diperbaiki.

Perbaikan kelas yang mencakup SDN Cimerang 1, 2, dan 3, serta SDN Ciampel itu dilakukan dengan dana coorporate social responsibility (CSR) perusahaan air minum dan minimarket.

"Karena kondisinya darurat dan memang tidak ter-cover pos APBD, kami ajukan perbaikan empat ruang kelas itu melalui dana CSR. Akhirnya berhasil, ada yang mau membantu memperbaiki ruang kelas rusak itu," kata Kepala Dinas Pendidikan KBB Imam Santoso, Kamis (19/12/2019).

Dia mengemukakan, empat ruang kelas itu sudah lama tidak tersentuh perbaikan. Awalnya ada lima kelas, namun yang satu kelas sudah diperbaiki dengan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK).

Pihaknya dalam hal ini adalah penerima manfaat, sementara segala sesuatu dari mulai bahan bangunan, ongkos pekerja, dll, semua dibiayai oleh dana CSR perusahaan tersebut. "Anggaran untuk perbaikan empat ruang kelas itu sekitar Rp400 juta, semuanya dari CSR," ujar dia.

Kadisdik KBB menuturkan, nantinya setelah pembangunan selesai, pihak perusahaan tersebut juga akan memberikan bantuan lainnya. Bukan kali ini saja pembangunan atau perbaikan ruang kelas dibiayai oleh dana CSR.

Sebelumnya ada tiga kelas yang rusak dan nyaris rubuh di SDN Tegalaja, Ngamprah, juga disupport pembangunannya oleh CSR perusahaan yang sama dengan yang membantu SDN Cimerang. Bahkan beberapa sekolah di Lembang ada yang langsung mengajukan bantuan CSR ke perusahaan tanpa melalui Disdik.

"Perusahaan itu murni membantu dan tidak ada embel-embel lain. Kami pun melakukan screening bahwa sekolah-sekolah yang tidak tercover bantuan oleh DAK dari pusat atau APBD dan kondisinya mendesak, maka diajukan mendapatkan bantuan CSR," tutur Imam.

Kepala SDN Cimerang 2, Muhamad Mamun menyebutkan pembangunan ruang kelas yang sempat dibongkar sudah hampir beres. Dirinya menargetkan usai libur akhir tahun maka pada saat kembali masuk sekolah, ruang kelas itu sudah bisa kembali dipergunakan.

Sebab, saat ini sudah finishing dan tinggal memasukan meja serta kursi belajar ke dalam kelas. "Kami merasa bersyukur dan terbantu dengan CSR ini. Biarlah yang kemarin jadi pelajaran, yang penting nanti pas masuk usai libur kelas itu kembali bisa dipakai," ucapnya.

Seperti diketahui ratusan siswa SD Cimerang 1, 2, dan 3, serta SD Ciampel, harus menanggung akibat dari ambisi proyek yang tidak jelas.

Angan-angan untuk mendapatkan ruang kelas baru justru berujung kepada rusak dan terbengkalainya kelas mereka karena sudah terlanjur dibongkar.

Pembongkaran kelas-kelas itu tepat dilakukan pada akhir tahun lalu, sehingga selama setahun siswa terpaksa harus belajar bergiliran.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8708 seconds (0.1#10.140)