Bocah 5 Tahun Jadi Korban Tewas dalam Laka di Jalur Cisarua-Padalarang

BANDUNG BARAT - Kecelakaan yang melibatkan empat kendaraan di Jalan Raya Cisarua-Padalarang, Kampung Cijamil, RT 03/15, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (18/12/2019), menewaskan satu orang.

Korban tewas bernama Aila (5),warga Kampung Sukamaju, Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, KBB, adalah penumpang kendaraan pikap Hijet dengan nomor polisi D 1094 ADX.

Tidak hanya itu dalam insiden ini pun ada tiga lainnya yang mengalami luka ringan. Mereka adalah pengemudi pick up Hijet, Apep (28) dan penumpangnya Dedi (28).

Keduanya duduk bersebelahan dengan korban di bagian depan mobil tersebut. Sementara seorang lagi adalah pengemudi kendaraan pick up Daihatsu Grand Max hitam, Idam. (BACA JUGA: Truk Diduga Rem Blong Tabrak 3 Mobil di Jalur Tengkorak Cisarua-Padalarang )

"Ada satu korban meninggal, yaitu anak kecil bernama Aila (5). Sedangkan yang tiga lainnya mengalami luka ringan," sebut Kasatlantas Polres Cimahi AKP Susanti Aamaniah kepada wartawan di lokasi kejadian.

Terkait kronologis kejadian, dia menerangkan, berawal saat kendaraan truk dengan nomor polisi B 9248 IE yang dikemudikan oleh Bahri (47), warga Kampung Gunung Sari RT 02/09, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, meluncur dari arah Cisarua menuju Padalarang.

Saat melintas di tempat kejadian pengemudi tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya sehingga menabrak bagian belakang kendaraan pick up Hijet yang ditumpangi korban.

Kemudian mobil Hijet menabrak kembali pick up Daihatsu Grand Max dengan nomor polisi D 8171 DO yang dikemudikan Idam. Serta kembali bertabrakan dengan truk colt diesel dengan nopol D 8680 UC yang datang dari arah berlawanan yang dikemudikan dayat (41).

Hasil pemeriksaan sementara di lokasi, petugas mensinyalir pengemudi truk tidak bisa mengendalikan kendaraan di jalan menurun. Saat bersamaan di depannya ada mobil Hijet yang ditumpangi korban meninggal, berhenti untuk berbelok di perempatan jalan.

Disinggung apakah kendaraan truk dengan nopol B 9248 IE mengalami rem blong, Susanti menegaskan jika setelah diperiksa kondisi remnya tidak blong. Hanya sopir mengaku jika kendaraannya sudah terasa panas.

"Kalau rem tidak blong. Tapi 100 meter sebelum lokasi kejadian sopir tidak menguasai kendaraan akibat jalanan menurun. Sopir juga mengaku jika tidak tahu medan karena baru pertama kali lewat jalur ini (Cisarua-Padalarang)," ujar dia.

Hal senada diungkapkan Kepala UPT Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub KBB, Herry Arifin yang melakukan pemeriksaan terhadap truk yang menjadi pemicu kecelakaan di lokasi kejadian. Melihat dari roda-roda kendaraan baik depan ataupun belakang tidak terlihat ada kebocoran minyak rem.

Itu menunjukkan jika fungsi hidraulik rem tidak mengalami blong. Meskipun bisa saja ketika fungsi rem panas akibat bekerja dalam waktu yang lama jadi pemicu persoalan dalam fungsi pengeremen.

"Kalau saya periksa tidak ada kebocoran minyak rem, jadi untuk rem blong sepertinya tidak. Tapi kan ini jalanan menurun panjang, yang bisa membuat rem panas dan mengganggu sistem pengereman. Apalagi sopir juga baru lewat sini dan tidak tahu karakteristik jalannya," kata Herry.

Sang sopir Bahri (47) menuturkan, berencana mengantar bahan boneka ke Kota Cimahi dari Subang dengan melewati jalan pintas menuju Tol Padalarang. Disebutkannya jika kondisi rem saat berangkat dari Subang hingga sebelum lokasi kejadian masih berfungsi dengan baik.

Namun sekitar 100 meter menjelang perempatan di lokasi kejadian, mulai terasa mobil hilang kendali. "Saya udah pake gigi satu, dibantu rem tangan mobil tetap tidak berhenti. Akhirnya nabrak mobil pick up, dan dua mobil lain," ungkap Bahri.