Disnakertrans KBB Dorong Wirausaha Pertanian untuk Kurangi Pengangguran

Rabu, 18 Desember 2019 - 19:05 WIB
Disnakertrans KBB Dorong Wirausaha Pertanian untuk Kurangi Pengangguran
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna didampingi Kepala Disnakertrans KBB Iing Solihin. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG BARAT - Bidang kewirausahaan di sektor pertanian menjadi salah satu yang dapat menyerap tenaga kerja produktif cukup banyak. Oleh sebab itu Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) mendorong program Skill Development Center (SDC) bidang kewirausahaan pertanian.

Salah satu contoh keberhasilan program SDC adalah dalam pembinaan 16 petani yang berhasil menanam dan mengembangkan kacang edamame kualitas premium di Kecamatan Cililin.

Awalnya program penanaman varietas kacang itu adalah percontohan awal, namun karena berhasil kini banyak kelompok tani dan masyarakat lain yang ingin menanamnya.

"Salah satu tujuan SDC adalah melatih kemampuan soft skill dan technical skill para pesertanya. Ketika sudah diberi bekal kemampuan, mereka bisa berwirausaha sehingga mampu menyerap dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KBB, Iing Solihin, Rabu (18/12/2019).

Menurutnya dengan tingginya animo kelompok tani ataupun masyarakat untuk menanam kacang edamame, maka ke depan akan terus dikembangkan di kecamatan lain.

Memiliki karakteristik tidak membutuhkan banyak suplai air, perawatannya mudah, dan bisa dipanen empat kali dalam setahun, maka komoditas ini bisa memberikan keuntungan secara finanansial kepada petani.

Saat ini permintaan untuk Kacang Edamame adalah 17 ton per dua minggu. Bahkan jika dikumpulkan dengan buyer yang lain maka kebutuhannya bisa mencapai 100 ton dalam sebulan.

Jumlah itu tentu saja belum bisa dipenuhi karena luasan lahan tanam yang masih terbatas. Pihaknya akan coba menjalin kerja sama dengan desa dalam hal pemanfaatan tanah desa yang tidak terpakai, atau menyewa lahan untuk mengembangkan area tanam.

"Sekarang saja Bonjur Farm membutuhkan 17 ton/dua minggu, belum buyer lain seperti dari Australia. Kalau ditotal dengan buyer lain permintaannya bisa mencapai 50 ton/dua minggu. Ini adalah peluang besar, karena orang yang tadinya tidak memiliki pekerjaan minimal bisa menjadi buruh tani dengan hasil yang menjanjikan," ujarnya.

Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna optimistis pelatihan wirausaha mampu mendongkrak produktivitas masyarakat sehingga akan mampu menekan angka pengangguran.

Namun dibutuhkan komitmen banyak pihak untuk menindaklanjuti hasil pelatihan agar masyarakat benar-benar bisa merasakan manfaatnya.

"Lahirnya wirausaha baru bisa mengatasi angka pengangguran, karena mereka bisa merekrut atau mempekerjakan orang lain yang memang membutuhkan pekerjaan. Program ini pun harus mendapatkan dukungan dari dinas terkait lainnya, karena bukan hanya menjadi tugas Disnaker saja," kata Aa Umbara.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1583 seconds (0.1#10.140)