Hujan Lebih dari 5 Jam, Banjir Kembali Rendam Bandung Selatan

Rabu, 18 Desember 2019 - 09:50 WIB
Hujan Lebih dari 5 Jam, Banjir Kembali Rendam Bandung Selatan
Kawasan Bandung selatan menjadi langganan banjir setiap musim hujan tiba. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
BANDUNG - Lima kecamatan di wilayah Bandung selatan, Ciparay, Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, dan Banjaran, sempat terendam banjir dengan ketinggian air antara 40 sentimeter (cm) hingga 1 meter pada Selasa (17/12/2019) malam.

Banjir tersebut terjadi diakibatkan oleh meluapnya air Sungai Citarum setelah hujan deras mengguyur Kota Bandung dan sekitarnya lebih dari5 jam.

"Saat ini banjir sudah surut. Sebagian masih genangan. Arus lalu lintas di kawasan itu masih tersendat," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Budi Budiman, Rabu (18/12/2019).

Jalan raya yang terdampak banjir tersebut, ujar Budi, antara lain, Jalan Andir-Katapang, Jalan Ciparay-Dayeuhkolot, Jalan Banjaran-Dayeuhkolot, Jalan Dayeuhkolot depan PT Metro Garmen, Jalan Dayeuhkolot depan Puskesmas/Posgiro.

"Sebagian jalan masih tegenang air di Kecamatan Baleendah seperti Jalan Anggadireja dan Siliwangi. Dua jalan itu tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat," ujar Budi.

Kemudian di Kecamatan Banjaran, Jalan Raya Banjaran–Dayeuhkolot depan Pom Bensin Andir, ada Genangan tidak bisa dilalui
kendaran.

"Sedangkan Jalan Rancamanyar, Babakan Sangkuriang, Moh Toha, dan kawasan Bojongsoang tidak ada genangan. Arus lalu lintas ramai lancar. Saat ini, ungkap Budi, BPBD Kabupaten Bandung terus melakukan pemantauan," tutur dia.

Pada Selasa 17 Desmeber 2019 malam, ungkap Budi, air banjir menggenangi sejumlah kawasan yang disebabkan hujan intensitas tinggi mengguyur Bandung dan sekitarnya sejak pukul 15.30 WIB hingga malam.

Di Kecamatan Ciparay, kawasan yang terendam banjir antara lain Jalan Raya Ciparay-Majalaya Cidawolong dengan tinggi genangan air mencapai 10-50 Cm sehingga Tidak Bisa dilalui kendaraan baik motor maupun mobil.

Banjir juga merendam Kecamatan Dayeuhkolot dengan rata-rata ketinggian air 40 hingga 150 Cm. Kawasan terdampak antara lain, RW 01 Kampung Babakan Sangkuriang, RW 02 Kampung Citeurep, RW 03 dan 13 Kampung Cilisung, RW 04 dan 14 Kampung Bojongasih, RW 05 Kampung Bojongasih.

RW 07 Kampung Gang Toha, RW 08 Kampung Bolero, RW 09, 10, 11, dan 12 Kampung Kaum. "Sebanyak 11 kepala keluarga (KK) atau 33 jiwa warga Dayeuhkolot mengungsi ke Aula Balai Desa Dayeuhkolot," ungkap Budi.

Air banjir akibat Sungai Citarum meluap juga merendam Kecamatan Baleendah dengan tinggi muka air antara 20 hingga 190 cm. Dampak paling parah terjadi di Jalan Andir-Katapang dengan tinggi muka air antara 20 hingga 180 cm. Jalan ini tidak bisa di lalui oleh kendaraan.

"Banjir paling tinggi merendam RW 09 Kampung Cigosol. Ketinggian air mencapai 190 cm. Begitu juga dengan RW 07 Kampung Uak dan RW 13 Kampung Cibadak. Sebanyak 15 KK atau 45 jiwa warga Baleendah mengungsi ke Shelter BPBD Gedung Ex Inkanas," kata Kapusdalaops BPBD Jabar.

Sedangkan di Kecamatan Bojongsoang banjir hanya merendam RW 10 Kampung Cijagra dan di Banjaran air merendam sebagian permukiman di Desa Kamasan RW 05," ujar dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8964 seconds (0.1#10.140)