2.500 Pasukan Brimob Disiagakan Antisipasi Bencana

Selasa, 17 Desember 2019 - 07:31 WIB
2.500 Pasukan Brimob Disiagakan Antisipasi Bencana
Sebanyak 2.500 Pasukan Brigade Mobil (Brimob) disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya bencana. Foto SINDOnews/R Ratna Purnama
A A A
DEPOK - Satuan Brigade Mobil (Brimob) disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya bencana. Setidaknya adanya 2.500 pasukan yang tergabung dalam Operasi Aman Nusa II 2019. Pasukan tergabung dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).

Wakil Kepala Korps Brimob Polri Brigjen Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan, terdapat sejumlah satuan yang ikut dalam operasi kali ini. Antara lain Satgas pengungsian dan perlindungan, Satgas Kedokteran dan Kesehatan, Satgas Lidik Sidik, Satgas Bantuan Operasi (Banops). Seluruh pasukan tersebut siap diterjunkan dalam status tanggap bencana, maupun pasca darurat bencana.

"Khusus Polri selain pengamanan Natal dan Tahun Baru (2020), tidak terlepas dari bahaya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Sehingga, kita siapkan kurang lebih 2.500 personel Brimob. Jumlah ini, belum termasuk dari setiap Polda," katanya saat Apel Gelar Pasukan Operasi Kontinjensi Aman Nusa II 2019 Dalam Rangka Penanganan Bencana di Mako Brimob, Kelapa Dua Depok, Senin (16/12/2019).

Tak hanya kesiapan personel, Brimob juga melengkapi pasukan dengan sarana pendukung. Sehingga gerak pasukan di lapangan bisa maksimal membantu di wilayah terdampak bencana. "Nantinya personel siap di geser ke wilayah - wilayah rawan bencana, dengan pencerahan (informasi) dari BNPB, BNPT dan BMKG sehingga kedepan seluruh personel tau dan siap siaga," paparnya.

Di tempat yang sama, Direktur Penanganan Pengungsi BNPB pusat Johny Sumbung mengapresiasi apel siap siaga personel Brimob. Pihaknya siap memberikan dukungan terutama dalam hal logistik dan peralatan yang mendukung operasi bantuan bencana. "Ini memperlihatkan polri, siap menghadapi musim hujan (cuaca ekstrem) dengan titik kerawanannya. Langkah - langkah strategis juga, akan segera kami lakukan," timpalnya.

Kasubdit Siaga dan Latihan Basarnas, Nanang Sigit menambahkan ada perhatian khusus terutama di saat musim penghujan yaitu kecelakaan ketika terjadi bencana. "Saat Natal dan Tahun Baru, potensi iklim yang buruk sangat rentan terjadinya kecelakaan yang disebabkan bencana alam. Ini yang menjadi perhatian khusus, oleh sebab itu kami akan mendukung penuh upaya yang dilakukan oleh Polri," katanya.

Data dari BNPB sejak Januari hingga November 2019 telah terjadi 2.829 bencana yaitu berupa angin puting beliung sejumlah 880 kejadian, banjir 657 kejadian, tanah longsor 621 kejadian. Sedangkan saat musim kemarau terjadi kebakaran hutan sebanyak 508 kejadian, kekeringan 118 kejadian, gempa 24 kejadian, abrasi 13 kejadian, letusan gunung api 7 kejadian.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0381 seconds (0.1#10.140)