Ekspor Baby Lobster Dinilai Hanya Mendatangkan Keuntungan Sesaat

Senin, 16 Desember 2019 - 23:48 WIB
Ekspor Baby Lobster Dinilai Hanya Mendatangkan Keuntungan Sesaat
Rencana ekspor benih lobster dinilai hanya mendatangkan keuntungan sesaat. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG - Rencana Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang akan membuka keran ekspor benih atau baby lobster ke Vietnam dinilai merugikan Indonesia karena hanya mendatangkan keuntungan sesaat.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi dengan tegas menolak rencana tersebut. Menurut dia, ekspor benih lobster akan merugikan Indonesia di masa depan. Dia khawatir, Indonesia nantinya malah menjadi negara pengimpor lobster.

Dedi tak menampik ekspor benih lobster bakal mendatangkan keuntungan ekonomi. Namun, kata dia, keuntungan tersebut sifatnya jangka pendek. Pasalnya, setelah dibudidayakan oleh negara lain, bukan tidak mungkin lobster kembali diekspor ke Indonesia dengan nilai jual lebih tinggi.

"Malah Indonesia nanti jadi pengimpor lobster dari Vietnam. Sebab kemungkinan besar Vietnam melakukan rekayasa genetika, agar menghasilkan lobster kualitas unggul," ungkap Dedi, Senin (16/12/2019).

Menurut Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu, eksploitasi benih lobster tersebut sebagai tindakan yang buruk. Terlebih, benih lobster yang diekspor itu dihargai jauh lebih murah dibandingkan setelah dibudidayakan dan dikembangkan dan dijual kembali ke Indonesia dengan harga yang sangat mahal.

"Jadi, mari kita sayangi lobster ini seperti kita menyayangi anak sendiri. Apapun yang namanya eksploitasi anak adalah perbuatan buruk, termasuk lobster," tegasnya.

Soal alasan ekspor benih lobster untuk menurunkan nilai jual ekspor benih lobster ilegal, Dedi menegaskan, alasan itu tidak masuk akal. Justru, kata Dedi, para penyelundup benih lobster seharusnya ditindak tegas dan ditangkap dengan melibatkan seluruh unsur kemaritiman, mulai KKP, TNI AL, Polisi Air, Bea Cukai hingga masyarakat.

"Terutama PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) berperan untuk melacak transaksi ilegal dari penjualan lobster ini. Itu kan pasti terdeteksi siapa pelaku penyelundupannya," jelasnya.

Dedi juga mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama melindungi aset milik bangsa. Terlebih, Indonesia memiliki kekayaan di lautan yang melimpah, termasuk di dalamnya lobster. Dia berharap, ke depan, pemerintah memikirkan kebijakan yang bersifat jangka panjang dan tidak sekadar memikirkan keuntungan ekonomi sesaat.

"Jangan tergiur keuntungan sesaat," tandasnya.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3229 seconds (0.1#10.140)