Dompet iHAQi Salurkan Bantuan Senilai Rp100 Juta kepada Warga Palestina

Senin, 16 Desember 2019 - 17:44 WIB
Dompet iHAQi Salurkan Bantuan Senilai Rp100 Juta kepada Warga Palestina
Penyerahan bantuan secara simbolis di Pesantren Kreatif iHAQi, Punclut, Kota Bandung. Foto/Dok.iHAQi
A A A
BANDUNG - Dompet iHAQi menyalurkan bantuan uang sebesar Rp100 juta kepada warga Palestina, terutama mereka yang menjadi korban konflik berkepanjangan. Bantuan dikirimkan dalam bentuk makanan, obat-obatan, dan perlengkapan musim dingin.

Pimpinan iHAQi Ustaz Erick Yusuf mengatakan, bantuan tersebut rencananya akan dikirimkan pada Januari 2020 melalui tim Aksi Insan Indonesia (AIN) yang dipimpin oleh Founder AIN Doddy C Putra.

Menurut dia, Dompet iHAQi peduli selalu berupaya berperan memberikan bantuan. Karena membantu orang lain yang tengah tertimpa musibah turut membantu diri sendiri.

"Dengan memberikan bantuan kepada saudara di luar, itu membantu diri kita sendiri. Kita bisa melembutkan hati, menggugurkan dosa, dan lebih sensitif. Kalau dilihat, banyak manfaat buat kita daripada buat orang lain," kata dia dalam siaran persnya, Senin (16/12/201).

Menurut Erick Yusuf, sejak lembaganya berdiri, pihaknya sudah menyalurkan bantuan kepada korban bencana di dalam negeri maupun korban perang di luar negeri.

Melalui Dompet iHAQi, dia bersama founder AIN terus menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan termasuk di Palestina. Selain Palestina, pihaknya juga membantu warga Suriah dengan membuat pabrik roti dan muslim Rohingnya.

Tak hanya ke luar negeri, iHAQi juga memberi bantuan ke dalam negeri. Beberapa waktu pihaknya membantu korban gempa di Nusa Tenggara Timur (NTB), Palu dan Anyer. Bantuan yang disalurkan sebagian berasal dari orangtua santri di Pesantren Kreatif iHAQi yang ikut menyumbang.

Founder AIN Doddy Putra mengatakan, bantuan kepada warga Palestina diberikan uhfjk memenuhi kebutuhan makanan, obat-obatan dan perlengkapan musim dingin. Karena kondisi cuaca di Palestina saat ini memasuki musim dingin dan sebagian warga disana tidak memiliki pemanas ruangan.

"Rencananya, Januari 2020 nanti, tim berjumlah empat orang akan berangkat ke Gaza Palestina dan Jordan dengan waktu disana satu pekan," imbuh dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0450 seconds (0.1#10.140)