4 Kriteria Khusus Desain Ibu Kota Baru Versi Ridwan Kamil

Jum'at, 13 Desember 2019 - 07:05 WIB
4 Kriteria Khusus Desain Ibu Kota Baru Versi Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memberikan penilaian sayembara gagasan desain ibu kota baru RI, Kamis (12/12/2019). Foto/Humas Pemprov Jabar
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi salah satu juri dari 13 juri sayembara gagasan desain ibu kota baru Republik Indonesia (RI). Ridwan Kamil memiliki kriteria khusus dalam memberikan penilaiannya.

Diketahui, penjurian sayembara gagasan desain ibu kota baru RI kini sudah memasuki tahap pertama. Sebanyak 257 usulan desain telah dinilai 13 juri di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Ditemui seusai penjurian, Ridwan Kamil yang juga seorang arsitek telah diminta panitia untuk menilai secara profesional dan keilmuan terkait desain ibu kota baru RI itu.

"Saya adalah satu dari 13 juri yang diminta untuk memberikan penilaian secara profesional, keilmuan dan kebetulan saya arsitek perencana kota dulunya, jadi memahami hal-hal teknis yang harus dimiliki oleh desain kota terbaik," tutur Ridwan Kamil.

Menurut pria yang akrab disapa Emil itu, dari 257 desain yang masuk, terpilih lima besar pada tahap pertama ini. Para arsitek yang masuk lima besar akan kembali memaparkan desainnya pada 19 Desember 2019 mendatang.

"Dari situ lalu dipilih tiga besar untuk dipresentasikan ke Bapak Presiden. Jadi Presiden sendiri yang nanti memilih di antara tiga itu, mana yang kira-kira semangatnya dan visi misinya cocok," paparnya.

Pada penjurian tahap pertama ini, Emil dan 12 juri lainnya memberikan penilaian. Setiap usulan desain harus memiliki nilai-nilai sustainability, terdapat simbol kenegaraan dan budaya, serta smart city. "Ini kan ibu kota negara, jadi semua nilai itu harus ada," kata Emil.

Selain Emil, juri lainnya di antaranya Iman S Ernawi, Prof Gunawan Tjahjono, Prof Wiendu Nuryati, dan Nyoman Nuarta. Para juri akan menyeleksi desain terbaik ibu kota negara baru yang akan diumumkan 23 Desember mendatang.

Emil dan juri lain mengaku cukup kesulitan menilai 257 desain itu karena semuanya dinilai baik. Namun, kata Emil, karena dipercaya menjadi juri adalah tugas penting negara, dia bertekad akan menjalankannya dengan baik di sela tugasnya sebagai Gubernur Jabar.

"Sangat melelahkan karena 257 peserta dikali empat lembar. Per lembarnya banyak informasi, tapi ini tugas negara harus dijalankan dengan baik," ungkapnya.

Emil memiliki kriteria khusus dalam memberikan penilaian yang berbeda dari juri lainnya. Menurut dia, kriteria pertama yang harus ada pada desain ibu kota baru adalah bentuk geometrinya harus bagus.

"Kalau kriteria dari saya ada empat nilai yang harus ada. Pertama, bentuk geometrinya harus bagus, apakah miring, lurus atau lengkung," ucap Emil.

Kedua, harus monumental, seperti ada alun-alun besar dan jalan utama untuk parade. Kemudian ketiga, harus kontekstual karena wilayah ibu kota baru ini bersuhu tropis, banyak sungai, dan bukit.

"Keempat, sistemnya harus berjalan. Artinya, kotanya harus workable, orangnya bisa berjalan kaki, kotanya tidak panas, jaraknya berdekatan. Itu kriteria yang saya tetapkan. Tapi tiap juri kan beda-beda, ada yang background-nya akademisi, lanskap, insinyur teknik, kalau saya kombinasi sebagai Gubernur yang paham tata negara dan kota," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8167 seconds (0.1#10.140)