Program Kakak Mengajar SMP Damian School Disambut Antusias Siswa SD

Selasa, 10 Desember 2019 - 20:32 WIB
Program Kakak Mengajar SMP Damian School Disambut Antusias Siswa SD
Siswa Damian School melaksanakan program Kakak Mengajar di SDN 1 Cibacang. Mereka mempresentasikan alat hasil eksperimen mata pelajaran IPA, Selasa (10/12/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Sejumlah siswa SMP Damian School menjadi pengajar di SDN 1 Cibacang, Kampung Garunggang, RT 04/10, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (10/12/2019).

Selain mengajar para siswa yang dibagi dalam beberapa kelompok itu, juga mempresentasikan alat-alat yang mereka ciptakan hasil eksperimen di sekolah, dengan dipraktikan langsung di hadapan para siswa SD.

Kepala Damian School Kota Baru Parahyangan Connieta Theotirta mengatakan, program yang diberi nama Kakak Mengajar ini lebih dikhususkan ke pelajaran IPA. Ini dikarenakan pelajaran IPA yang terdiri dari Fisika, Kimia, dan Biologi antara SD dan SMP masih ada kesamaan.

Sehingga melalui kegiatan ini selain bisa menambah wawasan pengetahuan para siswa juga dapat menjalin kebersamaan, kreativitas, dan keakraban di antara siswa.

"Ini adalah tahun kedua kami menyelenggarakan program Kakak Mengajar. Dipilihnya sekolah ini karena cukup dekat dengan sekolah kami, sehingga melalui kegiatan yang dibalut dengan pengabdian ke masyarakat bisa menumbuhkan sedini mungkin, sifat tolong menolong dan kerja sama di antara siswa. Lihat saja siswa yang mengajar dan yang menyimak sangat antusias," kata Connieta saat ditemui di lokasi.

Dia mengemukakan, alat-alat yang dipresentasikan oleh siswa Damian School adalah hasil kreativitas dan ide dari setiap siswa. Mereka ada yang membuat alat filtrasi/penyaring, alat penyalur udara, media interaktif melalui kartu yang menerangkan soal pemanasan global, dan lain-lain.

Semuanya dibuat dari barang-barang yang tidak terpaka seperti botol plastik dan kertas yang tidak terpakai. Pemilihan barang-barang bekas sebagai peralatan juga merupakan wujud menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan siswa.

"Kami sempat diundang mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Ruang Guru. Kemudian di-share kegiatan ini dan bersyukur karena ide Kakak Mengajar ini juga menarik minat sekolah lain untuk menerapkannya," ujar dia.

Siswa pengajar dari SMP Damian School Mikhael Apriyan menurutkan, bersama dua rekannya Mario Marshall Read dan Nicholas Senwen Hamijaya mencoba membuat alat penyalur udara. Pembuatan alat ini didasari dari ketika melihat bencana kebakaran hutan seperti yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan, di mana asap begitu pekat sehingga udara menjadi tidak sehat.

Dengan alat ini bisa dipakai untuk bernapas dan menghirup udara bersih. "Air kan mengandung oksigen, makanya bahan alat penyur udara ini terdiri air, botol plastik, selang, alat pemecah udara, dan erator. Cara kerjanya tinggal dicolokan ke aliran listrik nanti air di botol akan diubah menjadi gelembung-gelembung udara yang bisa dihirup melalui selang," kata para siswa kelas delapan ini.

Sementara salah seorang siswa SDN 1 Cibacang Jaenab Maulani (5) mengatakan, senang dengan kedatangan kakak-kakak kelas dari Damian School. Selain bisa belajar bersama dengan memakai alat peraga yang dibawa, kegiatan ini juga memberikan motivasi kepada dirinya untuk belajar lebih rajin.

Sebab apa yang diceritakan disampaikan dengan santai dan suasana akrab. "Tadi dapat penjelasan soal pemanasan global melalui kartu. Lumayan gampang mengingatnya dan cara itu belum pernah diberikan sebelumnya," kata Jaenab.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1317 seconds (0.1#10.140)