Pemprov Jabar: BIJB Kertajati Bukan Penyebab Jumlah Wisatawan Turun

Selasa, 10 Desember 2019 - 19:47 WIB
Pemprov Jabar: BIJB Kertajati Bukan Penyebab Jumlah Wisatawan Turun
Penumpang di BIJB Kertajati. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
BANDUNG - Kehadiran Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, terus menjadi sorotan. Kali ini, kehadiran BIJB dianggap membuat jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bandung menurun drastis.

Menanggapi anggapan tersebut, Pemprov Jawa Barat meminta semua pihak bersikap bijak dalam menilai kehadiran bandara kebanggaan warga Jabar itu. Anggapan Bandara Kertajati sebagai penyebab turunnya jumlah kunjungan wisatawan dinilai keliru.

Diketahui, saat ini terdapat pembagian rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung ke Bandara Kertajati. Meskipun terdapat sejumlah rute penerbangan yang dialihkan, namun Bandara Husein Sastranegara tetap digunakan untuk rute penerbangan internasional.

Asisten Daerah (Asda) Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jabar Eddy M Nasution mengatakan, rute penerbangan di Bandara Husein Sastranegara saat ini sudah cukup optimal.

Menurut Eddy, jika rute penerbangan ditambah, maka dalam lima atau sepuluh tahun ke depan, Bandara Husein Sastranegara dipastikan tidak dapat maksimal melayani penerbangan.

"(Bandara Husein) didatangi pesawat lebar kan gak bisa. Itu kan realita yang ada, parkir susah. Kita berpikir ke depan, makin lama angkutan udara makin meningkat," kata Eddy di Bandung, Selasa (10/12/2019).

Terkait anggapan Bandara Kertajati sebagai penyebab turunnya jumlah wisatawan di Kota Bandung, Eddy menyatakan, bahwa Kota Bandung hingga kini masih mendominasi kunjungan wisatawan ke Jabar, terutama wisatawan asal Malaysia dan Singapura. "Penerbangan internasional kan masih lewat Husein," ujar dia.

Oleh karenanya, Eddy mengimbau semua pihak, terutama Pemkot Bandung dan para pengamat untuk bersikap bijak dalam menilai kehadiran Bandara Kertajati.

Semua pihak, tutur Eddy, harus menyadari bahwa masih banyak daerah di Jabar yang perlu dikembangkan dan membutuhkan kehadiran bandara.

"Kan yang ingin maju daerahnya gak cuma Bandung saja, Jabar itu bukan hanya Bandung. Kami gak ada wacana menutup (Bandara Husein Sastranegara). Justru, makin banyak bandara makin bagus," tutur Eddy.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar Hery Antasari menilai, keluhan Pemkot Bandung terkait sepinya operasional Bandara Husein Sastranegara berlebihan.

Hingga saat ini, operasional di Bandara Husein Sastranegara yang awalnya pangkalan udara TNI Angkatan Udara (AU) itu tetap normal. "Emang selama ini gak ramai? Ini menurut kami, Husein normal saja, bedanya ada pembagian (rute penerbangan) saja," kata Hery.

Hery pun menilai, Bandara Husein Sastranegara akan kesulitan melayani penumpang seiring industri penerbangun yang diprediksi akan terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Saat ini aja menambah frekuensi kelabakan, taxi way, apron, dan conveyor belt terbatas. Dua penerbangan bareng aja desek-desekan," ujar Hery.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.5672 seconds (0.1#10.140)