Dinamika Perekonomian Global Harus Disikapi dengan Semangat Keterbukaan

Selasa, 10 Desember 2019 - 17:18 WIB
Dinamika Perekonomian Global Harus Disikapi dengan Semangat Keterbukaan
Dekan School of Applied STEM Universitas Prasetiya Mulya Prof. Dr. Janson Naiborhu, Rektor Universitas Prasetiya Mulya Prof. Dr. Djisman Simandjuntak, dan Dekan School of Business and Economics Universitas Prasetiya Mulya Prof. Agus W. Soehadi, Ph.D.
A A A
JAKARTA - Ketidakpastian yang timbul karena perang dagang global mengakibatkan tantangan bagi perekonomian Asia pada 2020. Untuk itu, Indonesia harus bersiap untuk beradaptasi dengan cepat termasuk menunjukkan sikap keterbukaan terhadap berbagai inovasi yang akan hadir di masa mendatang.

Hal itu dikatakan mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu yang menjadi keynote speaker pada acara wisuda Prasetiya Mulya 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (10/12/2019).

"Dinamika perekonomian global harus disikapi dengan semangat keterbukaan guna menjawab semua tantangan dan mengubahnya menjadi peluang," ujar Mari Elka dalam wisuda bertema 'Rediscovering Openness in The Age of Connected Intelligent Technologies' tersebut.

Menurut ekonom yang juga pernah menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini, semangat keterbukaan akan menjadi langkah awal yang penting guna membangun terciptanya kerja sama dengan pihak yang lebih luas, baik regional maupun global. "Beragam peluang baru pun akan tercipta melalui kerja sama tersebut, mulai dari mendorong pertumbuhan ekonomi, hingga memperkuat kepercayaan dunia Internasional," jelasnya.

Sementara, Rektor Universitas Prasetiya Mulya Prof. Dr. Djisman Simandjuntak mengatakan, hadirnya teknologi dalam berbagai lini kehidupan manusia telah berkembang menjadi suatu sistem yang mampu mempengaruhi tatanan kehidupan dan cara kerja manusia di masa depan. Sebut saja di antaranya yaitu pengadopsian artificial intelligence dan robotika dalam kehidupan sehari-hari, serta penerapan teknologi Virtual Reality/Augmented Reality yang pemanfaatannya diprediksi terus meningkat. Dalam hal ini, manusia sebagai subjek sekaligus objek dari perkembangan teknologi dituntut untuk mampu beradaptasi dengan cepat mengikuti perkembangannya.

Dia mengatakan, penyesuaian tersebut tentunya harus diikuti dengan semangat keterbukaan dalam menerima perubahan, sehingga mampu menjadikannya sebagai peluang untuk terus mengembangkan diri.

"Setiap langkah kemajuan peradaban manusia hingga hari ini merupakan nilai yang bersumber dari semangat keterbukaan sejak era purba. Maka dari itu, komunikasi tanpa batas yang hadir sebagai produk dari kemajuan teknologi hari ini harus mampu disambut dengan baik, berlandaskan pada nilai semangat keterbukaan untuk menerima atau bahkan membuat perubahan. Bukannya menjadi tertutup atau eksklusif ataupun primordial seperti kecenderungan yang menggejala belakangan ini," katanya.

Untuk diketahui, wisuda Prasetiya Mulya tahun ini melepas 851 lulusan terbaik, yang terdiri dari 690 wisudawan tingkat Sarjana angkatan 2015 (59 S1 Accounting, 407 S1 Business Management, 28 S1 Event, 63 S1 Finance & Banking, 133 S1 Branding) dan 161 wisudawan tingkat Magister Manajemen angkatan 2017 (Kelas MMSM 51, MMSM 52, MMBM 25, MMBM 36, MMR 57, dan MMR 58). Sejumlah 131 wisudawan S1 dan 10 Wisudawan S2 menerima predikat Cumlaude dan berbagai penghargaan seperti The Best Academic in Major dan Best Contribution.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5839 seconds (0.1#10.140)