Stasiun KA Dipastikan Dibangun di Depan Masjid Al-Jabbar

Senin, 09 Desember 2019 - 22:37 WIB
Stasiun KA Dipastikan Dibangun di Depan Masjid Al-Jabbar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam rapat pembangunan stasiun dan jalur kereta api Tegalluar-Cimekar-Laswi-Stasiun Bandung di Kantor Dishub Jabar, Senin (9/12/19). Foto/Humas Pemprov Jabar
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan, Stasiun kereta api baru dipastikan dibangun di depan Masjid Al-Jabbar, Gedebage, Kota Bandung.

Kehadiran stasiun baru tersebut menjadi sarana penunjang Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar. Selain itu, kehadirannya juga diharapkan dapat mendongkrak wisata religi, termasuk wisata olahraga karena lokasinya juga berdekatan dengan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Kepastian tersebut disampaikan Gubernur seusai rapat terkait jalur kereta api Tegalluar-Cimekar-Laswi-Stasiun Bandung di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jabar, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Senin (9/12/2019).

"Sudah diputuskan akan dibangun stasiun kereta api baru di depan Masjid Al Jabbar, sehingga nanti kawasan itu akan menjadi wisata religi, wisata olahraga (Stadion GBLA), dan juga koneksi ke Tegalluar, ujung dari Stasiun Kereta Api Cepat (Jakarta-Bandung)," kata Ridwan Kamil.

Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengemukakan, masyarakat yang ingin bepergian dari Bandung ke Jakarta menggunakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa mengakses stasiun baru tersebut untuk menuju Stasiun Kereta Api Bandung di Jalan Kebon Kawung, Kota Bandung.

"Nanti dari Stasiun Kereta Cepat sampai ke Stasiun Kebon Kawung sekitar 20 menitan. Sehingga, warga yang akan ke Jakarta rutenya adalah ke Stasiun Kebon Kawung, kemudian naik LRT menggunakan existing jalur kereta api ke Tegalluar, baru 40 menit ke Jakarta sesuai jadwal," ujar Gubernur.

Emil menargetkan, proses proyek pembangunan stasiun KA tersebut akan selesai pada 2021 mendatang. "Target sesuai jadwal, harusnya pertengahan 2021 semua yang dirapatkan hari ini bisa selesai. Pembangunan sekarang sudah mulai proses," tutur Emil.

Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan, proyek pembangunan stasiun tersebut akan melibatkan konsorsium. Bahkan, pihaknya akan mengajak BUMD Provinsi Jabar bergabung di konsorsium tersebut.

"(Stasiun KA) dikerjakan oleh konsorsium. Bahkan kami akan mengundang supaya pihak pemerintah daerah (Provinsi Jabar) kalau mau chip in bareng, akan lebih baik," kata Edi.

Nilai investasi yang digeontorkan untuk proyek ini, ujar Edi, diperkirakan mencapai sekitar Rp4 triliun karena jalur kereta api yang dibangun sebagian merupakan jalur layang atau elevated.

"Ini (investasi) sedang dalam penghitungan, tetapi kurang lebih Rp4 triliun. Karena itu (jalur KA) sebagian elevated, tapi elevated-nya cuma dua kilometeran setelah semuanya landed," ujar dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2740 seconds (0.1#10.140)