Hellprint United 7 Day 2019 Satukan Band Indie Lintas Genre

Minggu, 08 Desember 2019 - 21:49 WIB
Hellprint United 7 Day 2019 Satukan Band Indie Lintas Genre
Festival Super Music United 7 Day di Lapangan Pussenif PPI, Jalan Supratman, Kota Bandung, Minggu (8/12/2019) malam. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Puluhan grup band Tanah Air meramaikan Festival Super Music United 7 Day tahun 2019, di Lapangan Pussenif PPI, Jalan Supratman, Kota Bandung, Minggu (8/12/2019) malam. Berbeda dari festival sebelumnya, Hellprint kali ini menyatukan band indie lintas genre.

Hellprint United 7 Day 2019 Satukan Band Indie Lintas Genre


Ribuan penonton hadir, meramaikan festival tahunan ketujuh ini. Pantauan di lapangan, venue PPI berkapasitas 20.000 orang penuh dipadati penonton sejak pagi pukul 10.00 WIB.

Kendati hujan sempat mengguyur tempat acara, tidak menyurutkan minat kawula muda Bandung mengikuti jalannya acara hingga usai.

Yang menarik, event kali ini hadir mengusung konsep festival sesungguhnya. Di mana tiga panggung berukuran besar berdiri bersebelahan, menampilkan talent berbeda. Terkadang antara satu band dengan band lainnya tampil bersama, berbeda panggung.

Di bagian tengah, ada stage yang berdiri megah. Bernama United Stage yang menampilkan Burgerkill, Seringai, Dinar Sandy, Jason Ranti, Jeruji, dan lainnya. Sementara di Noise Stage tak kalah seru, tampil band Beside, Nectura, Mesin Tempur, Juicy Luicy, Kabut Salju, dan lainnya. Di Rawk Stage hadir Asep Balon, Rosemary, Kudeta, Alone At Last, dan lainnya.

"Ada puluhan band yang tampil pada Hellprint tahun ini. 36 grup band diantaranya belum pernah tampil di festival ini. Mereka datang dari Sumatera seperti Aceh, Samarinda, Bali, dan grup band di Pulau Jawa," kata Promotor Hellprint Dany Taufik Kurniawan atau akrab disapa Kajul.

Menurut dia, Hellprint United Day 2019 ini mengusung konsep berbeda. Kali ini tak hanya menampilkan grup band metal, tetapi juga non metal dari berbagai genre. Tujuannya, memberi warna berbeda bagi setiap penonton.

"Biasanya grup band yang tampil, beraliran metal semua, tetapi ini kami hadirkan band yang sedikit slow. Mereka kami hadirkan malam hari. Kami ingin semua musik indie bersatu, tidak ada lagi terkotak-kotak," ujar dia.

Menurut Kajul, event malam ini adalah puncak dari rangkaian Hellprint United Day 2019 yang digelar di 16 kota. Namun untuk konsep puncak, tahun ini hanya digelar di Lapangan Pussenif, Kota Bandung.

Perwakilan Super Music.Id Bandung Kota Danial Andre mengatakan, Super Music.Id Hellprint United 7 Day; Local Music adalah festival yang digelar untuk mengakomodir semua musisi di Tanah Air. Event ini menggabungkan semua genre, dengan harapan semua kalangan bisa menikmati festival tahunan ini.

"Bila tahun sebelumnya ada konser tour ke beberapa daerah, tahun ini Hellprint hanya dipusatkan di Bandung. Harapan kami, ini menjadi puncak pestanya musisi indie," tutur Danial.

Hellprint United 7 Day 2019 Satukan Band Indie Lintas Genre


Dia pun mengaku cukup puas dengan antusiasme penonton yang memadati lapangan PPI. Sejak siang hingga malam, penonton terus berdatangan. Mereka bahkan datang menyesuaikan jadwal manggung idolanya.

Super Music, kata dia, berusaha memenuhi keinginan semua pencinta musik, dengan menghadirkan event berkualitas. Pada festival Hellprint 2019, pihaknya membuat beberapa perubahan. Seperti pada merchandise dan aktivitas penunjang acara.

Salah satu talent Asep Balon mengaku bersyukur bisa tampil pada Festival Hellprint United Day 7. Baginya, tampil di festival ini telah dinantikan sejak lama. "Ini seperti mimpi bisa tampil di Hellprint," kata Asep.

Asep sendiri mengusung genre pop rock. Asep awalnya aktif di Twitter, kemudian terjun ke dunia musik sejak 2016. Tercatat dia telah menelurkan sekitar lima single dan 16 kolaborasi dengan musisi lainnya. Asep tampil dengan gaya berbeda, mengenakan topeng dan helm kepala saat tampil di depan publik.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.9551 seconds (0.1#10.140)