Hujan Deras, Jalan Desa Penghubung KBB dan Cianjur Putus

Sabtu, 07 Desember 2019 - 17:22 WIB
Hujan Deras, Jalan Desa Penghubung KBB dan Cianjur Putus
Pergerakan tanah dan longsor akibat hujan deras yang menyebabkan jalan desa penghubung antara Desa Bunijaya, Kecamatan Gununghalu, KBB dan Desa Sukasirna, Kecamatan Cempakamulya, Kabupaten Cianjur terputus. Foto/Dok.BPBD KBB
A A A
BANDUNG BARAT - Hujan deras dengan durasi cukup lama pada Jumat 6 Desember 2019 petang hingga malam di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengakibatkan bencana pergerakan tanah dan tanah longsor.

Akibat kejadian itu, jalan desa penghubung antara Desa Bunijaya, Kecamatan Gununghalu, KBB dan Desa Sukasirna, Kecamatan Cempakamulya, Kabupaten Cianjur terputus.

"Hujan yang terjadi sepanjang Jumat sore sampai malam memang sangat deras. Makanya, jalan desa penghubung dua kabupaten tepatnya di Kampung Cihideung RT 01/09 Desa Bunijaya, Kecamatan Gununghalu mengalami pergeseran dan longsor," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo didampingi petugas lapangan, Suheri, Sabtu (7/12/2019).

Duddy menyebutkan, panjang pergerakan tanah sekitar 100 meter yang juga berdampak kepada rusaknya lahan pertanian (sawah) seluas 3 hektare. Akibat kejadian ini, dua rumah warga milik Jejen (40) yang dihuni tiga jiwa dan Dudin (54) yang dihuni empat jiwa mengalami rusak ringan. Sementara tiga rumah lainnya dan satu musala kondisinya terancam.

Dua keluarga yang rumahnya rusak ringan kini masih mendiami rumah mereka, namun ketika malam dan hujan deras turun mereka mengungsi ke rumah kerabatnya. Pasalnya, pergerakan tanah yang masih terjadi dikhawatirkan menimbulkan longsor susulan. Kondisi jalan yang terputus tersebut juga berdampak terhadap roda perekonomian warga menjadi terhambat.

"Kami sudah meminta kepada dinas terkait untuk memasang rambu peringatan supaya warga untuk sementara waktu tidak melintas ke jalan yang mengalami pergerakan tanah dan longsor. Sementara terkait pergerakan tanah, kami akan meminta tim geologi untuk turun melakukan kajian," tuturnya.

Petugas lapangan, Suheri menginventarisasi sejumlah kejadian bencana longsor yang terjadi di beberapa kecamatan pada Jumat 6 Desember 2019 sore, seperti longsor di Kampung Sindangpalay RT 02/01 Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu menimpa dua rumah milik Ridwan Mulyana (27) dan Encang (50). Di Kampung Gedukan RT 01/05 Desa Kidangpananjung, terjadi longsor tebing setinggi 10 meter dan mengancam dua rumah.

Kemudian, di Kampung Ciirateun Dusun 3 Lembang RT 02/19 Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin terjadi longsor tebing jalan kabupaten yang menutup akses jalan dan mengancam empat rumah warga.

Sementara di Kampung Poponcol RT 02/07 Dusun 3 Mukapayung, Kecamatan Cililin terjadi longsor tebing setinggi 8 meter dan lebar 10 meter yang menimpa satu rumah, sehingga penghuninya harus mengungsi. Longsor juga terjadi di Jalan Kabupaten Kampung Leuwigugur RT 04/05 Desa Rancasengang, Kecamatan Sindangkerta yang mengancam satu rumah.

"Longsor itu terjadi dalam waktu bersamaan, untuk yang skala kecil langsung ditangani aparat dan warga setempat. Atas banyaknya laporan kejadian bencana, pihaknya meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan dengan menempatkan petugas piket 24 jam yang siap diterjunkan," katanya.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7944 seconds (0.1#10.140)