Mengenal Batik Edelweis, Corak Baru Khas Majalengka

Sabtu, 07 Desember 2019 - 16:00 WIB
Mengenal Batik Edelweis, Corak Baru Khas Majalengka
Sebagian corak batik edelweis yang menjadi kekhasan baru Majalengka. Foto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Dibandingkan Cirebon dengan batik trusminya, Majalengka mungkin bisa dikatakan masih di belakang dalam hal batik. Namun, Majalengka memiliki modal yang cukup besar untuk bisa lebih menonjol dalam hal batik.

Kreativitas yang terus mengalir dari para pengrajin batik menjadi angin segar untuk keberlangsungan batik di kabupaten berjuluk Kota Angin ini. Sejak beberapa tahun silam, sudah muncul beberapa corak batik khas Majalengka. Simbar Kencana dan Mangga Gedong Gincu merupakan sebagian kecil corak batik yang terinspirasi kearifan lokal.

Terbaru, muncul corak batik bunga abadi, edelweis. Sama seperti corak-corak pendahulunya, batik edelweis ini pun terlahir dari hasil penggalian ide terhadap kekayaan alam Majalengka. Edelweis adalah salah satu tanaman yang tumbuh di Gunung Ciremai yang sebagian wilayahnya terdapat di Kabupaten Majalengka.

Turwiyati, pengrajin batik dari Desa Loji, Kecamatan Jatiwangi adalah sosok di balik munculnya batik edelweis ini. Ide menciptakan batik edelweis sendiri awalnya muncul dalam sharing session dengan para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Kabupaten Majalengka.

Entur, sapaan akrab Turwiyati kala itu ditantang menciptakan motif batik bunga yang tumbuh di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.

"Munculnya (ide) saat pembahasan Festival Edelweis Oktober lalu. Saat itu, ada tantangan dari teman-teman bagaimana kalau bikin batik edelweis. Akhirnya ya saya coba," ungkap Entur kepada SINDOnews di kediamannya, Sabtu (7/12/2019).

Kehadiran batik edelweis Majalengka ini ternyata cukup mencuri perhatian berbagai kalangan, khususnya pecinta jenis kain yang kini sudah diakui dunia itu. Hal itu terlihat dari mengalirnya pesanan yang diterima Entur.

Namun sayang, hingga sekitar 1,5 bulan ini, Entur belum menyediakan batik edelweis dalam bentuk pakaian jadi. Sampai saat ini, dia baru menyediakan bahan dan selendang batik edelweis saja.

"Permintaan alhamdulillah, bagus. Ke depan mungkin menyediakan bajunya. Untuk produksi, sesuai pesanan. Ketika ada pesanan, kami buat. Untuk pesanan sendiri bisa milih motif edelweisnya seperti apa karena di sini ada beberapa motifnya. Batik ini jenisnya batik cap," tutur perempuan yang sudah bergelut dengan batik sejak 2009 silam.

Untuk warna sendiri, batik edelweis ini cukup beragam. Kuning dengan warna dasar hitam, putih di atas warna dasar biru, dan warna- warni dipadu dengan warna dasar hitam adalah beberapa contoh warna corak batik edelweis yang saat ini tersedia.

Sementara ukuran motif bunga edelweis pun cukup beragam, mulai dari yang berukuran kecil hingga berukuran cukup mencolok. Begitu juga dengan penampakan dari bunga edelweis itu sendiri. Ada yang seolah-olah terlihat dari bagian atas bunga, ada juga yang seakan-akan terlihat dari bawah.

Diketahui Festival Edelweis yang menjadi inspirasi lahirnya batik edelweis dihelat pada 19-20 Oktober lalu. Dalam kesempatan itu, ditanam sebanyak 2019 bibit edelweis Anaphalis longifolia dan Anaphalis javanica di areal Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), tepatnya di Bumi Perkemahan (Buper) Cidewata, Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8684 seconds (0.1#10.140)