Hanya 27 Persen Anggota DPD Warnai Ruang Opini di Media Massa

Sabtu, 07 Desember 2019 - 06:45 WIB
Hanya 27 Persen Anggota DPD Warnai Ruang Opini di Media Massa
Pemilihan Ketua DPD RI. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Institut Riset Indonesia (INSIS) bersama Founding Fathers House (FFH) mencatat, sebulan pascadilantik pada 1 Oktober 2019, terhitung hanya 37 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang menghiasi ruang berita di media massa. Artinya, dari 136 anggota DPD yang ada saat ini, baru 27 persen senator yang unjuk diri berbagi opini di media massa.

INSIS dan FFH mendata intensitas kemunculan para anggota DPD sebagai narasumber berita di enam media massa sepanjang Oktober 2019. Keenam media adalah dua media online dan empat media cetak termasuk KORAN SINDO.

Riset dengan metodologi purposive sampling ini mengambil unit analisis dari 232 judul berita yang ditayangkan di enam media tersebut.
"Berdasarkan pemberitaan di enam media massa itulah INSIS-FFH menyimpulkan, figur bekas parpol mendominasi citra DPD Republik Indonesia. Para senator ini masuk ke Senayan untuk mewakili daerahnya dan bukan mewakili partai politiknya. Rupanya keterkenalan sejumlah senator ini tidak lepas dari rekam jejak mereka sebagai bekas orang parpol," papar peneliti INSIS Wildan Hakim dalam siaran persnya, Jumat (6/12/2019).

Adapun eks tokoh parpol yang dimaksud adalah Fadel Muhammad, La Nyalla Mattalitti, dan Mahyudin. Fadel Muhammad terhitung paling sering muncul di berita dengan jumlah kemunculan sebanyak 79 kali. Disusul La Nyalla Mattalitti dengan 36 kali kemunculan, kemudian Mahyudin sebanyak 10 kali kemunculan.

"Yang menarik adalah pengutipan pernyataan dari Sultan Bachtiar Najamudin. Dari perhitungan, nama Sultan Bachtiar ini dikutip sebanyak 13 kali. Sultan Bachtiar dari penelusuran kami bukan bekas tokoh partai politik. Tapi dia sosok lama di DPD, karena sebelumnya sudah pernah menjabat sebagai senator mewakili Daerah Pemilihan Bengkulu," papar Wildan Hakim yang juga akademisi di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Al Azhar Indonesia.

Sementara itu, peneliti politik dari Founding Fathers House (FFH) Dian Permata menambahkan, kemunculan nama Sultan Bachtiar Najamudin di 13 judul berita bisa memberikan harapan adanya senator muda yang bisa mewarnai pertarungan opini di media massa. Hal ini mengingat usia Sultan yang kini baru 40 tahun.

"Senator Jimly Asshiddiqie yang diperkirakan banyak dikutip media massa, ternyata hanya muncul delapan kali. Sementara itu, senator Evi Apita Maya hanya muncul tujuh kali dalam pemberitaan,” tegas Dian Permata.

Evi merupakan anggota DPD dari Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang pernah digugat Farouk Muhammad dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi, Jakarta pada Kamis (18/7/2019). Evi digugat karena fotonya di alat peraga kampanye terlihat terlalu cantik.

Dalam olah data berbasis media monitoring ini, INSIS dan FFH membagi 232 judul berita ke dalam tujuh kategori. Dari ketujuh kategori yang sudah ditetapkan, ke-37 senator Senayan ini banyak berkomentar untuk berita berkategori politik. Berita politik yang dikomentari ini meliputi isu-isu seputar perebutan kursi pimpinan MPR, profil anggota DPD, perebutan kursi pimpinan DPD, serta perebutan kursi pimpinan Alat Kelengkapan Dewan DPR.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0526 seconds (0.1#10.140)