Pimpin Rakor Operasi Lilin Lodaya 2019, Kapolda: Waspadai Aksi Teror

Kamis, 05 Desember 2019 - 15:21 WIB
Pimpin Rakor Operasi Lilin Lodaya 2019, Kapolda: Waspadai Aksi Teror
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi memimpin rakor lintas sektoral Operasi Lilin Lodaya 2019 di Mapolda Jabar. Foto/Humas Polda Jabar
A A A
BANDUNG - Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengingatkan kepada seluruh jajaran yang terlibat dalam Operasi Lilin Lodaya 2019 yang digelar guna mengamankan perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, untuk mewaspadai aksi teror.

"Sebagaimana kita ketahui bersama, pada 25 Desember 2019 akan dilaksanakan perayaan Natal dan 1 Januari 2020 tahun baru, sehingga perlu antisipasi dan kewaspadaan terhadap berbagai kerawanan, yaitu kemacetan, kriminalitas, laka lantas (kecelakaan lalu lintas), konflik sosial, dan aksi terorisme di pusat-pusat keramaian, hotel, tempat ibadah, dan lain-lain. Terkait hal itu diperlukan pengamanan maksimal dan buddy system dalam pelaksanaan tugas di lapangan," kata Rudy saat membuka rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral Operasi Lilin Lodaya 2019 di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (5/12/2019).

Rakor diikuti oleh Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Gubernur Jabar yang diwakili oleh Kadishub Provinsi Jabar Hery Antasari, Wakapolda Jabar Brigjen Pol Akhmad Wiyagus, para pejabat utama Polda Jabar, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema, Kapolres Cimahi AKBP M Yoris MY Marzuki, dan kapolres jajaran Polda Jabar, para kepala dinas Pemprov Jabar, para tokoh agama dan tokoh masyarakat.

"Rakor pengamanan Natal dan Tahun Baru ini, merupakan agenda rutin tahunan. Diharapkan kegiatan ini dapat memetakan skala prioritas dalam pelaksanaan pengamanan operasi kemanusiaan yang akan dilaksanakan selama 10 hari, mulai 23 Desember 2019 sampai 1 Januari 2020," ujar Kapolda.

Rudy juga berharap rakor itu dapat memantapkan koordinasi, kerja sama, sinergitas, dan soliditas jajaran Polda Jabar, TNI, Pemprov Jabar, dan instansi terkait lain. "Selain itu guna melakukan penyamaan persepsi dan evaluasi atas pelaksanaan Operasi Lilin Lodaya 2018, sehingga pada tahun ini dapat lebih disempurnakan guna mewujudkan situasi kamtibmas (Keamanan dan ketertiban masyarakat) aman dan kondusif," tutur Rudy.

Dia mengungkapkan, kesiapan TNI dalam membantu Polri adalah back up kekuatan pengamanan dengan penempatan di pospam-pospam. Kemudian komunitas intelijen (Kabinda, Kesbangpol, Den Intel, dan jajaran Intel melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) potensi ancaman, hambatan, dan gangguan terhadap pelaksanaan Natal dan Tahun Baru 2020, deteksi dini dan deteksi aksi.

Pemda Provinsi Jabar, ungkap Kapolda, melakukan operasi pasar untuk memastikan kesiapan ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako). Dinas Perhubungan Prov Jabar memastikan kesiapan angkutan dan H-7.

Juga mengeluarkan surat edaran kepada perusahaan angkutan (ekspedisi barang) untuk tidak mengoperasikan truk angkutan saat puncak liburan Natal dan Tahun Baru. Koordinasi dengan command center Polda Jabar untuk akses CCTV.

Sedangkan Pertamina, ungkap Rudy, menyiapkan BBM dan cara bertindak untuk mengantisipasi antrean di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) terutama di jalan tol.

"Basarnas/BPBD membentuk satuan tugas penanggulangan bencana alam di wilayah dan siapkan perlengkapan penanggulangan bencana alam. Instansi terkait menyiapkan perkuatan personel untuk membantu pengamanan sesuai fungsi masing-masing," ungkap Rudy.

Sementara itu, Jasamarga dan Binamarga memastikan kesiapan jalan raya, jalan tol, dan petugas, serta akses CCTV. "Operasi Lilin Lodaya 2019 melibatkan 18.330 personel Polri yang didukung oleh TNI, Pemda, dan mitra polisi sebanyak 9.229 personel," pungkas Kapolda.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8452 seconds (0.1#10.140)