Pelabuhan Patimban Dinilai Untungkan Industri Jawa Barat

Selasa, 03 Desember 2019 - 14:14 WIB
Pelabuhan Patimban Dinilai Untungkan Industri Jawa Barat
Foto/SINDONews/Dok/Ilustrasi
A A A
BANDUNG - Pembangunan Pelabuhan Patimban dinilai bakal menguntungkan industri Jawa Barat. Saat ini, proses pengangkutan barang via Pelabuhan Tanjung Priok dinilai kurang efektif dan terkendala jarak tempuh.

Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengatakan, pihaknya mengapresiasi pembangunan Pelabuhan Patimban yang berpotensi terhadap peningkatan efisiensi logistik industri.

Selain mengurangi ketergantungan terhadap Pelabuhan Tanjung Priok yang aksesibilitasnya terkendala kemacetan, keberadaan Pelabuhan Patimban akan meningkatkan persaingan sehat antarpelabuhan.

"Apabila Pelabuhan Patimban difokuskan untuk ekspor industri automotif, maka perlu dipertimbangkan pula pemanfaatannya untuk proses impor, sehingga tingkat penggunaan pelabuhan akan tinggi," kata Setijadi, Selasa (3/12/2019).

Pelabuhan Patimban, kata dia, juga strategis bagi industri di Jawa Barat secara umum dan berpotensi mengalihkan volume ekspor-impor dari Pelabuhan Tanjung Priok.

Berdasarkan analisis SCI, sekitar 79% volume ekspor dan 84% volume impor yang melalui Pelabuhan Tanjung Priok untuk industri di Jawa Barat.

Volume ekspor itu terutama dari wilayah Karawang (29% volume Tanjung Priok), Purwakarta (8%), dan Bandung (6%), serta tidak menutup kemungkinan dari Bekasi (32%). Sementara, volume impor itu untuk wilayah Karawang (36%), Purwakarta (9%), Bandung (6%), serta Bekasi (23%).

"Dengan volume ekspor-impor yang melalui Pelabuhan Tanjung Priok sekitar 65% volume nasional, maka efisiensi yang bisa diperoleh dengan keberadaan Pelabuhan Patimban berpotensi berdampak positif terhadap peningkatan efisiensi logistik nasional," ujar Setijadi.

Pelabuhan Patimban juga berpotensi penting dalam rencana pengembangan kawasan Bekasi-Karawang-Purwakarta (Bekapur) sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN). Kawasan itu yang sangat penting karena kontribusi ekonomi yang tinggi, yaitu sekitar 15% dari industri nasional.

Diketahui, Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang Jawa Barat, ditargetkan diresmikan pada Juni 2020. Pelabuhan Patimban akan menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia pada 2027 terutama untuk ekspor otomotif Indonesia.

Pembangunan Pelabuhan direncanakan dalam tiga tahapan proyek dengan total investasi sekitar Rp40 triliun. Pembangunan tahap pertama dengan total dana Rp 23,5 triliun yang terdiri atas dua fase, yaitu fase I sebesar Rp 14 triliun dan fase II sebesar Rp 9,5 triliun.

Pada tahap pertama fase I akan dibangun terminal peti kemas seluas 35 hektare dengan kapasitas 250.000 TEUs. Sementara 25 hektare untuk terminal kendaraan utuh (completely build up) berkapasitas 218.000 unit.

Pada tahap pertama fase II akan dikembangkan terminal peti kemas seluas 66 hektare berkapasitas 3,75 TEUs, terminal kendaraan berkapasitas 382.000 unit kendaraan utuh (CBU), dan terminal Ro-Ro sepanjang 200 meter.

Pada tahap kedua, kapasitas pelayanan terminal peti kemas akan ditingkatkan menjadi 5,5 juta TEUs dan pada tahap ketiga akan ditingkatkan hingga 7,5 juta TEUs.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3317 seconds (0.1#10.140)