Kecelakaan Bus Wisata Transport Diduga Akibat Kelebihan Muatan

Senin, 10 September 2018 - 19:05 WIB
Kecelakaan Bus Wisata Transport Diduga Akibat Kelebihan Muatan
Petugas gabungan melakukan olah TKP bus Wisata Transport masuk jurang di jalur Cikidang, Sukabumi. Foto: ISTIMEWA
A A A
BANDUNG - Selain dugaan sopir tak menguasai medan dan kondisi bus Wisata Transport B 7025 SGA tak laik jalan, muncul juga dugaan bahwa kecelakaan disebabkan oleh bus yang kelebihan muatan (overcapasity).

Dugaan bahwa kecelakaan yang menewaskan 21 orang di di jalur Cikidang, Kabupaten Sukabumi pada Sabtu 8 September 2018 itu akibat bus kelebihan muatan disampaikan Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto di Mapolda Jabar, Senin (10/9/2018).

Agung mengatakan, dari penyelidikan diperoleh informasi bahwa bus maut (Wisata Transport) tersebut, kelebihan muatan atau overcapasity. Manifes bus tercatat 38 orang, termasuk sopir dan kondektur.

Seharusnya bus hanya mengangkut 30 orang plus sopir dan kondektur. "Dari informasi yang saya dapat ini ada over kapasitas jumlahnya. Bus itu, bukan yang trayek, tapi sewaan," kata Agung.

Untuk memastikan dugaan itu, ujar Agung, tim yang melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan itu, gabungan dari kepolisian, Kemenhub, Dishub, APM, dan dinas pekerjaan umum (PU). Terkait kondisi jalan yang mengecek adalah Dinas PU. Sedangkan Agen Pemegang Merek (APM) dilibatkan dalam penyelidikan kasus kecelakaan maut tersebut untuk mengetahui fungsi dari kendaraan tersebut.

"Kalau memang gaya centrifugalnya memenuhi syarat, yah berarti, yang perlu ditambahkan rambu-rambu. Misal, kurangi kecepatan dari awal. Kedua, kalau terkait kelaikan, berarti fungsi rem bus tidak maksimal. Itu mengapa? Dari informasi pertama itu uji KIR-nya tidak dilakukan satu atau dua tahun.
"Kami kerja kerja sama dengan AMP, Kementerian Perhubungan, dan Dishub setempat untuk mengungkap kasus kecelakaan," ujar dia.

Terkait pria yang diduga sopir bus yang telah diamankan, Agung mengatakan saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka. Yang bersangkutan bakal dimintai keterangan guna memperjelas siapa yang mengemudikan bus tersebut, kondektur atau sopir.

"Kami akan kroscek. Yang nyopir itu si A atau si B. Nanti kan penumpang yang selamat, pasti kami tanyai. Kami akan kembangkan orang yang selamat ini apakah dia kernet atau pengemudinya," tutur Agung.

Kapolda mengungkapkan, kondisi jalur Cikidang Pelabuhan Ratu, memang cukup berbahaya. Selain curam, banyak turunan tajam, berkelok, di kanan-kiri jalan juga terdapat jurang yang cukup dalam. Sehingga, membutuhkan keahlian mengemudi yang andal.

"Jalur jalan ke Palabuhanratu memang curam yah. Tanjakan dan turunan curam. Nanti saya minta dinas perhubungan menambahkan jumlah rambu-rambu. Diberikan tanda rawan kecelakaan," ungkap Kapolda.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0777 seconds (0.1#10.140)