Volume Ekspor Digenjot 50.000 Ton, Pohon Manggis Tua Tak Boleh Ditebang

Senin, 02 Desember 2019 - 18:21 WIB
Volume Ekspor Digenjot 50.000 Ton, Pohon Manggis Tua Tak Boleh Ditebang
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika saat meninjau salah satu stan manggis di Purwakarta. Foto/Diskominfo Purwakarta
A A A
PURWAKARTA - Ekspor manggis dari Kabupaten Purwakarta ditarget 50.000 ton pada tahun depan. Untuk memenuhi target itu, Pemkab Purwakarta harus meningkatkan produksi manggis sekitar 20.000 ton.

Saat ini, volume ekspor buah yang memiliki nama latin garcinia mangostana itu ke mancanegara sebesar 30.000 ton per tahun.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, luas lahan perkebunan manggis di Purwakarta mencapai 1.500 hektare yang tersebar di empat kecamatan, yakni Wanayasa, Kiarapedes, Bojong, dan Darangdan.

Rata-rata produksi buah manggis saat panen raya, kata Anne, sekitar 47 ton per hektare. Hasil panen tersebut bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tapi juga ekspor ke mancanegara.

"Untuk ekspor manggis sih tidak ada batasan. Akan tetapi, sejauh ini kami baru mampu mengekspor sekitar 30.000 ton per tahun. Target kami, pada musim panen tahun depan bisa sampai 50.000 ton,” kata Anne, Senin (2/12/2019).

Dia mengimbau para petani tak menebang pohon manggis yang telah berusia tua. Karena pohon manggis yang sudah berusia tua ini masuk dalam kategori plasma nutfah yang keberadaannya harus dilestarikan.

"Pohon manggis yang usianya tua, itu masih produktif. Bahkan, sudah jadi varietas tersertifikasi oleh Kementerian Pertanian," ujar Anne.

Namun untuk meningkatkan produktivitas pohon manggis yang sudah tua itu, tutur Bupati, perlu perlakuan khusus. Seperti perbaikan pemupukan agar tanah di lahan perkebunan kembali subur.

Sementara itu, dari data yang tercatat, terdapat 154.000 pohon manggis di empat kecamatan tersebut. Jumlah itu termasuk pohon yang sudah berumur tua.

Setiap panen raya, manggis asal Purwakarta tak hanya diekspor ke China, melainkan juga membanjiri pasar buah di negara-negara ASEAN, Eropa, dan Timur Tengah.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5185 seconds (0.1#10.140)