Mau Program Bayi Tabung di RS Hasan Sadikin, Ini Estimasi Biayanya

Senin, 10 September 2018 - 18:31 WIB
Mau Program Bayi Tabung di RS Hasan Sadikin, Ini Estimasi Biayanya
Dokter Dian Tjahyadi Sp.OG (K) MMRS di Klinik Ester RSHS Bandung. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Bagi Anda yang belum memiliki keturunan dan berencana memiliki anak dari program bayi tabung, mungkin bisa menggunakan jasa medis di Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Biaya bayi tabung di RSHS Bandung relatif terjangkau dibanding rumah sakit lain.

Dokter Dian Tjahyadi Sp.OG (K) MMRS mengatakan, dibandingkan rumah sakit lain di Indonesia, biaya program bayi tabung di RSUP HS cukup terjangkau berkisar Rp42 hingga Rp50 juta. Saat ini, di Indonesia ada sekitar 30 rumah sakit mengembangkan program bayi tabungini. Di Bandung terdapat tiga rumah sakit yang memiliki layanan program bayi tabung, termasuk RSHS.

“Dulu bayi tabung identik mahal karena teknologi tinggi. Tapi di kami (RSHS), bagaimana masyarakat bisa memiliki anak. Konsep kami adalah meluaskan jangkauan ke masyarakat agar mereka bisa punya keturunan. Sehingga harganya terjangkau,” kata Dian.

Menurut dia, walaupun terjangkau, namun RS HS menggunakan metode terbaru intra-cytoplasmic sperm injection (ICSI). Metode ini tak lagi menggunakan cara lama, tetapi memasukkan sperma langsung ke sel telur menggunakan jarum mikro dengan bantuan penglihatan mikroskop. Sehingga proses pembuahan janin lebih akurat.

"Walau pun begitu, tidak semua program reproduksi bisa dilayani RSHS. Rumah sakit ini tunduk pada aturan medis di Indonesia. Program yang tidak bisa dilayani misalnya donor sperma, donor sel telur, dan titipkan sel telur ke rahim ibu lain," ujar dia.

Tingkat keberhasilan RSHS, tutur Dian, menangani program bayi tabung tergolong tinggi. Tahun lalu, tingkat keberhasilan berpeluang hamil untuk siklus fresh hingga 40% dan siklus dibekukan mencapai 42%. Angka tersebut sesuai standar dunia, di mana tingkat keberhasilan kehamilan bayi tabung dunia antara 30-40%.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0247 seconds (0.1#10.140)