Perut Didih Terluka Parah Akibat Dibacok Ponakan Sendiri Pakai Golok

Kamis, 28 November 2019 - 23:13 WIB
Perut Didih Terluka Parah Akibat Dibacok Ponakan Sendiri Pakai Golok
Kapolsek Sindangkerta AKP Surahmat saat meminta keterangan dari pelaku pembacokan, J. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Peristiwa penganiayaan menggunakan senjata tajam jenis golok yang mengakibatkan korban terluka dan harus dirawat di rumah sakit terjadi di Kampung Cihurang RT 04/03, Desa Jambu, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Rabu (27/11/2019) siang.

Korban Didih (60) terluka parah di bagian perut setelah dibacok menggunakan sebilah golok oleh keponakannya sendiri yang berinisial J (32).

Kapolsek Sindangkerta AKP Surahmat mengatakan, aksi pembacokan tersebut terjadi setelah korban sebelumnya memukul pelaku. Pelaku yang tidak terima kemudian membalas secara spontan dengan membacok korban di bagian perut dengan sebilah golok.

Berdasarkan informasi, korban Didih memukul pelaku karena dipicu oleh masalah utang piutang. "Masalahnya utang piutang. Tapi sebelum kejadian korban juga melakukan pemukulan kepada pelaku dan bahkan sempat memukul ibu pelaku," kata Surahmat di Mapolsek Sindangkerta, Kamis (28/11/2019).

Menurut Kapolsek, selain masalah utang piutang, pelaku juga diduga merasa sakit hati karena ibunya dipukul oleh korban. Sehingga dia mendatangi korban hingga akhirnya terjadilah pembacokan tersebut.

Namun, untuk mengetahui motif sebenarnya di balik aksi pembacokan ini, pihaknya masih melakukan proses penyidikan. Sementara korban saat ini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin akibat luka bacok yang cukup parah di bagian perut.

Sedangkan pelaku sudah diamankan di Mapolsek Sindangkerta. "Akibat perbutannya, pelaku dijerat dengan Pasal 351 KHUP ayat 2 tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara," ujar Kapolsek.

Surahmat menuturkan, dalam penyidikan kasus ini,petugas menemukan fakta baru yang cukup mengejutkan. Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban Didih ternyata mengidap keterbelakangan mental dan sudah dialami kurang lebih selama 6 tahun terakhir.

"Korban ini ternyata sering mengamuk secara tiba-tiba dan berdasarkan keterangan pelaku juga, ternyata antara pelaku dan korban ada hubungan kerabat," tutur Surahmat.

Sementara itu pelaku J mengaku, pembacokan tersebut dilatarbelakangi sakit hati dan dendam setelah mengetahui ibunya dipukul oleh korban hingga punggungnya mengalami luka.

"Ibu saya sempat dipukulin oleh korban di bagian punggung. Bahkan sempat terluka dan masih ada bekasnya. Tapi saya gak tahu dipukulnya pakai apa sampe terluka gitu," kata J.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6630 seconds (0.1#10.140)