Umma Gelar Pelatihan Dakwah Digital bagi Ulama Jabar

Selasa, 26 November 2019 - 13:50 WIB
Umma Gelar Pelatihan Dakwah Digital bagi Ulama Jabar
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum seusai membuka Workshop Dakwah Digital untuk Ulama Jawa Barat yang digelar umma di Hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Selasa (26/11/2019). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - PT Khazanah Prima Sukses sebagai penyedia aplikasi berbasis komunitas muslim, umma, sukses menggelar kegiatan Workshop Dakwah Digital untuk Ulama Jawa Barat. Melalui kegiatan tersebut, umma memberikan dukungan penuh terhadap syiar Islam, khususnya di Jabar.

Pelatihan ini diikuti oleh 90 ulama dari sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di Jabar. Mereka mendapatkan pelatihan mengenai cara berdakwah di media sosial (medsos) dari para profesional yang bergerak di bidang digital.

Co-Founder dan CEO umma Indra Wiralaksmana mengatakan, Workshop Dakwah Digital untuk Ulama Jawa Barat adalah salah satu bentuk implementasi pengembangan solusi dan inovasi dalam syiar Islam yang dikembangkan umma bekerja sama dengan Pemprov Jabar.

"Kegiatan ini merupakan implementasi dari pengembangan solusi dan inovasi dalam berdakwah Islam melalui kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, komunitas ulama Jawa Barat, dan platform aplikasi religi," kata Indra di sela-sela pelatihan di Hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Selasa (26/11/2019).

Menurut Indra, dampak perkembangan era digital yang semakin maju saat ini menyebabkan arus informasi menyebar kian cepat. Sehingga, informasi dapat dengan mudah diakses oleh siapa pun, bahkan hanya lewat genggaman tangan saja.

Tren penyebaran informasi yang makin cepat tersebut, lanjut Indra, tentunya membuka peluang bagi para ulama untuk mengembangkan konten dakwah digital untuk melengkapi aktivitas dakwah tatap muka di majelis.

"Program ‘Workshop Dakwah Digital untuk Ulama Jawa Barat’ memberikan kesempatan bagi ulama-ulama Jawa Barat untuk meningkatkan kemampuan literasi digital yang diharapkan dapat mendukung kegiatan dakwah," terang Indra.

Lebih lanjut Indra mengatakan, hingga November 2019, aplikasi umma telah diunduh oleh 5 juta pengguna di Indonesia. Dengan ratusan ribu pengguna aktif setiap harinya, umma berupaya menjadi wadah bagi komunitas Islam dan juga para ustaz/ustazah untuk menyebarkan dakwah, baik dalam bentuk video, artikel, gambar ataupun podcast.

"Misi kami adalah membantu pengguna untuk bersama-sama menjadi muslim yang lebih baik (khairu ummah) melalui pemanfaatan teknologi. Aplikasi kami dikembangkan untuk menjawab kebutuhan kaum muslim akan informasi seputar Islam yang terpercaya dalam satu wadah," katanya.

Indra juga mengatakan, umma hadir untuk menyebarkan konten-konten positif yang bermanfaat tidak hanya bagi kaum muslimin, tetapi juga masyarakat Indonesia pada umumnya. Oleh karenanya, Indra berharap, umma tidak hanya menjadi aplikasi dakwah domestik, tapi juga membawa Islam di Indonesia ke ranah global.

Aplikasi umma dapat diunduh secara gratis melalui iOS dan Android. Umma merupakan platform muslim berbasis komunitas terdepan yang didirikan anak muda Indonesia dengan semangat awal untuk membantu masyarakat Islam Indonesia beribadah dan berbagi kebaikan dengan pemanfaatan teknologi.

Dikembangkan PT Khazanah Prima Sukses, aplikasi umma pertama kali diluncurkan pada April 2019. Sejak saat itu, umma telah tumbuh dan berkembang menjadi aplikasi lengkap dengan berbagai fitur yang mengajak kepada kebaikan, termasuk fitur konten Islam berbasis teknologi kecerdasan buatan serta beragam fitur dan program komunitas.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi aplikasi umma yang disebutnya sebagai inovasi dalam syiar Islam. "Kita juga bangga punya gubernur Kang Emil (Ridwan Kamil). Banyak inovasi, termasuk dalam bidang keagamaan," katanya.

Uu menjelaskan, saat ini, perkembangan digitalisasi tidak bisa dihindari. Oleh karenanya, kondisi tersebut harus dimanfaatkan dengan baik, termasuk oleh dunia dakwah. "Maka, dakwah lewat digital ini sudah tidak bisa dihindari," katanya.

Dia menyebut, dakwah digital tak kalah pentingnya dibanding cara konvensional. Bahkan, melalui cara ini, ilmu keagamaan tersebut akan tersampaikan kepada lebih banyak masyarakat. Dakwah digital pun dinilainya sangat membantu masyarakat umum, khususnya yang memiliki kesibukan, namun tak ingin ketinggalan menimba ilmu agama. "Tak usah datang ke pesantren, tapi bisa mendapat keilmuan," katanya.

Lebih lanjut, Uu juga berharap akan semakin banyak ulama yang paham tentang teknologi informasi berbasis internet. Dengan begitu, akan semakin banyak ilmu agama yang bisa disebarluaskan secara digital. "Kami juga ingin mendigitalkan kitab, tafsir, tarjamah, yang dikarang ulama-ulama asal Jawa Barat," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0449 seconds (0.1#10.140)