Keluarga Kemitraan PG Jatitujuh Gelar Aksi Damai, Ini Respons Direksi

Senin, 25 November 2019 - 17:07 WIB
Keluarga Kemitraan PG Jatitujuh Gelar Aksi Damai, Ini Respons Direksi
GM PG Jatitujuh Aziz Romdhon Bachtiar. Foto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Aksi damai yang dilakukan Keluarga Kemitraan PG Jatitujuh, disambut baik pihak direksi PG. Atas beberapa tuntutan yang diajukan massa, pihak PG Jatitujuh berjanji menanganinya lewat jalur hukum.

"Intinya kejadian beberapa hari lalu kita akan menjalani secara proses hukum, dan juga kerugian fisik dan materi akan segera kita percepat untuk membantu korban-korban (yang) ada pada kejadian beberapa hari yang lalu," kata GM PG Jatitujuh, Aziz Romdhon Bachtiar, Senin (25/11/2019).

Terkait insiden yang terjadi pekan lalu dan mengakibatkan sejumlah warga luka, lanjut dia, hal itu dipicu dari adanya sengketa lahan antara pihak PG Jatitujuh dengan kelompok masyarakat yang menamakan diri Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-Kamis).

Terkait pengolahan lahan PG Jatitujuh, terdapat program kemitraan dengan desa-desa yang ada di sekitar lahan PG Jatitujuh itu, atau biasa disebut desa penyangga. Selain dengan desa penyangga, lanjut dia, PG Jatitujuh juga sudah menawarkan program yang sama dengan F-Kamis.

"Memang ini yang menjadi PR kami antara PG dengan F-Kamis. Kesepakatan di Makodim di Indramayu beberapa bulan yang lalu, sebenarnya kemitraan ini sudah menjadi programnya Forkopimda dan dari Forkopimda juga sudah memasilitasi terkait kemitraan," kata dia.

F-Kamis, kata dia, belum menyetujui program kemitraan dan ini masih difasilitasi Forkominda untuk bisa segera gabung melalui program kemitraan.

Sejumlah pembahasan dengan melibatkan F-Kamis, lanjut dia, sudah dilakukan, tetapi belum menemukan titik temu. Kendati demikian, pihaknya akan terus berupaya menciptakan rasa aman bagi semua kalangan, termasuk bagi masyarakat desa penyangga.

"Audiensi sudah dilakukan. Sebelum ada kesepakatan di Makodim itu, dilakukan mediasi melalui pertemuan-pertemuan, bahkan sampai dengan pertemuan-pertemuan tingkat kecamatan. Cuma memang sampai dengan saat ini pihak F-Kamis belum menyatakan bersedia untuk mengikuti program kemitraan," jelas Aziz seraya berharap program kemitraan itu bisa dilaksanakan di lahan HGU secara keseluruhan.

Terkait keengganan pihak F-Kamis untuk menyetujui kemitraan, Aziz mengaku belum mengetahuinya secara pasti. Program kemitraan, jelas dia, menjadi program yang dinilai bisa menjadi jalan keluar dari adanya sengketa itu.

"Secara jelas memang belum bisa mengidentifikasi terkait dengan F-Kamis itu belum mau bermitra dengan pihak PG. Yang jelas program kemitraan ini salah satu solusi untuk bisa segera menuntaskan permasalahan sengketa lahan di PG Jatitujuh ini. Langkah ke depannya, pihak Direksi PG Rajawali 2 selalu berkoordinasi dengan Forkominda. Harapannya segera menuntaskan permasalahan di lahan PG Jatitujuh," papar dia.

Sementara, hingga saat ini sudah terdapat sebanyak 11 desa yang menjalin kemitraan dengan PG. Ke-11 desa itu terdiri dari desa di Kabupaten Majalengka dan Indramayu.
"Jumlah desa yang sudah menjalin kemitraan di (Kabupaten) Majalengka ada sembilan desa di dua kecamatan yaitu Kecamatan Jatitujuh dan Kecamatan Kertajati. Di Indramayu tiga desa dari Kecamatan Tukdana dan Kecamatan Lelea," ungkap Aziz.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1279 seconds (0.1#10.140)