Petani dari Desa Penyangga Pabrik Gula Jatitujuh Ingin Beraktivitas dengan Aman

Senin, 25 November 2019 - 15:38 WIB
Petani dari Desa Penyangga Pabrik Gula Jatitujuh Ingin Beraktivitas dengan Aman
Seratusan warga dari desa penyangga PG Jatitujuh gelar aksi damai, minta keamanan mengolah lahan terjamin. Foto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Keberadaan Pabrik Gula (PG) Jatitujuh di Majalengka dan Indramayu menyisakan masalah sengketa lahan. Terakhir, terjadi bentrokan pada 21 November lalu, yang melibatkan kelompok massa dari Kabupaten Indramayu dengan masyarakat petani yang sedang mengolah lahan kemitraan milik PG itu. Akibatnya, sejumah petani luka dan beberapa kendaraan rusak.

Peristiwa itu kontan mengundang keprihatinan dari masyarakat yang berada di sekitar PG, atau yang biasa disebut dengan masyarakat dari desa penyangga. Sebagai bentuk keprihatinan atas insiden itu, massa yang tergabung dalam Keluarga Kemitraan PG Jatitujuh menggelar aksi damai, pada Senin (25/11/2019).

Penanganan serius terhadap kasus kekerasan yang dialami kerabat mereka, jadi salah satu tuntutan yang disampaikan warga dalam aksi itu. "Pertama kita menanyakan proses hukum yang sedang berjalan, terjadinya insiden 21 November yang mengakibatkan kerugian materi maupun fisik. Pihak kepolisian dan PG itu sudah menjanjikan kepada kami bahwa akan diusut sampai tuntas," kata koordinator aksi, Suhenda, seusai audiensi dengan pihak Direksi PG Jatitujuh.

Dalam kesempatan itu, lanjut dia, massa juga meminta agar ke depan mereka mendapatkan rasa aman saat mengelola lahan kemitraan PG Jatitujuh itu. "Kami dari pihak keluarga korban minta ke depannya keamanana serta kenyamanan untuk penggarapan lahan yang berada di tanah PG, tanah kemitraan," jelas dia.

"Kami juga pengen penjelasan perihal masalah polemik yang terjadi, sengketa lahan yang sedang terjadi sejak 2014 sampai sekarang, kenapa belum terselesaikan juga," lanjut dia.

Menurut Suhenda, setidaknya ada enam orang yang mengalami luka dalam peristiwa pekan kemarin itu. Namun, mereka kini sudah boleh dibawa pulang setelah sempat menjalani perawatan di puksesmas terdekat. "Sudah dilaporkan ke Polres Indramayu, karena TKP (insiden) di wilayah Indramayu. Dari pihak PG alhamdulillah sudah datang untuk menjenguk," jelas dia.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5740 seconds (0.1#10.140)