Banyak UKM Tumbang di Tahun Pertama, Ini Penyebabnya

Senin, 10 September 2018 - 00:20 WIB
Banyak UKM Tumbang di Tahun Pertama, Ini Penyebabnya
Pelaku UKM mengikuti pameran dalam sebuah event. Foto/SINDONews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Kendati jumlah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia cukup banyak, namun pengusaha yang jatuh bangun cukup besar. Tidak sedikit UKM gulung tikar pada usaha tahun pertama.

Head of Marketing Accurate Online dan SolusiUKM.com Dhoni Rakawira mengatakan, berdasarkan data statistik, 78% pengusaha pemula gagal menjalankan usahanya pada tahun pertama. Mereka bukan karena produknya tidak ada pangsa pasar. Tetapi mungkin karena lupa melakukan pembukuan.

“Makanya kami selalu mengedukasi ke UKam memberi mindset, bahwa usaha sukses tak hanya produk unik atau strategi menarik. Tetapi juga perlu pembukuan rapi pembukuan,” kata Dhoni, Minggu (9/9/2018).

Dengan memiliki pembukuan yang rapi, para pelaku usaha bisa mengontrol keuangan. Memisahkan uang pribadi dan uang usaha. Unsur itu menjadi penting untuk memetakan kelangsungan usaha selanjutnya. Bahkan, pelaku usaha bisa memaksimalkan omset tanpa perlu menambah varian atau membuka cabang.

Pada dasarnya, kata dia, untuk melakukan pembukuan tidak perlu menguasai ilmu akuntansi. Pelaku usaha bisa memanfaatkan aplikasi online seperti halnya solusiUKM.com atau Accurate online. Saat ini ada sekitar 300.000 pengguna desktop dan 2.500 versi android yang aktif mengunakan Accurate online.

“Kalau dia gak bisa akunting, ada tool yang bisa membantu. Dia bisa bikin pembukuan rapi walaupun tidak punya basic accounting” imbuh dia.

Menurut dia, pada Jumat (7/9) lalu, pihaknya bersama Coconut Indonesia juga menggelar diskusi yang melibatkan puluhan pelaku usaha muda Bandung. Acara yang digelar di Cafe LOKASI, Jalan Ir Djuanda itu dalam rangka melatih pembukuan pelaku usaha pemula dari Bandung.

Managing Director Coconut Indonesia Aryo Priambodho mengatakan, workshop dalam rangka sharing terkait usaha digital. Mayoritas mereka berjualan online dan pengusaha pemula. Mereka telah memiliki usaha atau sedang merintis.

“UKM selama ini belum terfikirkan membuat pembukuan. Tapi harus kita arahkan ke sana mumpung sebelum terlalu kompleks, transaksi dan barang belum banyak. Karena, kalau pun marketingnya oke, pengaturan stok sudah bagus, tapi kalau pembukuannya gak bagus kan kurang baik,” timpal dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2430 seconds (0.1#10.140)