Deklarasi di Bandung, FAPII Akselerasi 5 Program Prioritas Jokowi-Maruf

Rabu, 20 November 2019 - 22:53 WIB
Deklarasi di Bandung, FAPII Akselerasi 5 Program Prioritas Jokowi-Maruf
Gubernur Jabar Ridwan Kamil hadir dalam Simposium Nasional dan Deklarasi FAPII di Hotel Aryaduta Bandung, Rabu (20/11/2019) malam. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Forum Alumni Pelajar Islam Indonesia (FAPII) mendukung penuh dan siap mengakselerasi 5 program prioritas pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) hingga lima tahun ke depan.

Pernyataan sikap tersebut disampaikan FAPII dalam kegiatan Simposium Nasional dan Deklarasi yang dihadiri Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Hotel Aryaduta, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Rabu (20/11/2019) malam.

Pendiri FAPII Fami Fachrudin menyatakan, FAPII mendukung penuh dan siap berpartisipasi dan berkontribusi dalam mewujudkan 5 program prioritas Jokowi-Ma’ruf, yakni Pembangunan SDM, Pembangunan Infrastruktur, Omnibus Law, Peringkasan Birokrasi, dan Transformasi Ekonomi.

Menurut dia, FAPII merupakan wadah dedikasi dan aktualisasi potensi serta peran publik alumni PII untuk mempersiapkan anak bangsa. FAPII juga hadir untuk merespons beberapa isu strategis, seperti akselerasi pembangunan, kesejahteraan ekonomi dan keadilan sosial, serta penguatan pembangunan berbasis desa.

FAPII juga sangat peduli terhadap pendidikan karakter dan kompetensi unggul anak bangsa, serta strategi penguatan budaya bangsa dan radikalisme yang merusak sendi bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

"Revolusi industri 4.0, bonus demografi, serta trend pemikiran transnasional, radikalisme, dan cenderung ekstrim berbasis religiusitas harus disikapi sebagai tantangan dalam mewujudkan visi Indonesia 2045, yakni mewujudkan cita-cita bangsa agar Indonesia berdaulat, mandiri, berkepribadian dan maju," tuturnya.

Oleh sebab itu, lanjut dia, perlu kerja sama di antara semua komponen bangsa, baik pemerintah, swasta, akademisi, organisasi, maupun masyarakat.

Sudah saatnya juga semua komponen bangsa berpikir, bekerja, dan saling bahu-membahu menyambut 100 tahun Indonesia. "Dalam waktu yang sama menghentikan berbagai gesekan, caci-maki dan saling menjatuhkan," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Fami, pihaknya juga siap bekerja sama dan berkolaborasi dengan Pemprov Jabar. Terlebih, kata dia, banyak program kerja FAPII yang bisa dikerjasamakan dengan Pemprov Jabar.

"Seperti program English for Ulama, program itu bisa dikerjasamakan dengan FAPII, khususnya bagi anggota yang mendalami ilmu agama. Kita juga menginginkan adanya penguatan SDM, agar para alumni PII berdaya saing," katanya.

Fami pun berharap, program Pemprov Jabar lainnya dapat dikerjasamakan dengan FAPII. Apalagi, kata dia, anggota FAPII banyak berasal dari kalangan profesional.

Pihaknya yakin, jika kolaborasi itu terwujud, program-program Pemprov Jabar dapat berjalan baik demi kesejahteraan masyarakat Jabar. "Saya harap peluang lain juga bisa dimanfaatkan oleh kami, tidak hanya dimanfaatkan oleh partai politik," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengakui, banyak program yang telah dicanangkan Pemprov Jabar, namun program-program tersebut tidak bisa dijalankan hanya oleh Pemprov Jabar saja. Oleh karenanya, kata dia, FAPII bisa memanfaatkan peluang program-program Pemprov Jabar yang sedang berjalan.

"Jadi, kita juga akan mengundang FAPII, menawarkan, mau gak bergabung dengan kami untuk menjalankan program, ini untuk siapapun," katanya.

Gubernur yang akrab disapa Emil itu menyebutkan, selain program English for Ulama, banyak program pembangunan yang dapat dikerjasamakan dengan FAPII, seperti program Patriot Desa hingga program Satu Desa Satu Perusahaan.

"Karena FAPII ini ruhnya adalah keislaman, tentunya pas. Pasalnya, banyak program keumatan yang tidak bisa di selesaikan hanya oleh pemerintah. Mudah-mudahan kombinasi itu bisa hadir, kita bersama menjalankan program bersama demi Jabar Juara lahir dan batin," tutur Emil.

Emil pun berharap, FAPII menjadi pelopor persamaan dari keberagaman masyarakat. Untuk mewujudkan kebersamaan tersebut, kata Emil, kuncinya adalah tidak ada narasi kebencian antarumat. "Maka kita harus mengelola keberagaman. Di Jawa Barat saya ingin menyatukan keberagaman ini dengan memberikan ruang kepada mereka," tandas Emil.

Dalam Simposium Nasional dan Deklarasi tersebut, FAPII juga merumuskan program-program kerjanya, antara lain:

1. Peningkatan kemampuan leadership dan soft skill di kalangan generasi muda dalam skala yang lebih besar dan lebih inklusif dalam rangka membendung trend radikalisme sekaligus mengokohkan wasathiyyat al-Islam di kalangan generasi muda.

2. Membantu meminimalisasi dampak-dampak sosial dalam pembangunan infrastruktur serta mengoptimalkan output dan outcome dari pembangunan-pembangunan infrastruktur tersebut untuk kepentingan masyarakat lokal.

3. Mendukung penuh omnibus law dengan kegiatan-kegiatan kajian dan sosialisasi.

4. Membantu mengakselerasi implementasi peringkasan birokrasi di level nasional, regional, dan lokal.

5. Bekerja sama dengan stakeholder lainnya dalam upaya mencetak generasi muda yang memiliki jiwa entrepreneurship, produktif, dan inovatif untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6261 seconds (0.1#10.140)