Menhan Prabowo Batal Hadir di Seminar Pasis Dikreg XLVI Sesko TNI

Rabu, 20 November 2019 - 12:55 WIB
Menhan Prabowo Batal Hadir di Seminar Pasis Dikreg XLVI Sesko TNI
Seminar Pasis Pendidikan Reguler (Dikreg) XLVI Sesko TNI Tahun Anggaran 2019 di Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI, Jalan Martanegara, Kota Bandung, Rabu (20/11/2019). Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto batal hadir sebagai pembicara kunci atau keynote speaker dalam seminar Pasis Pendidikan Reguler (Dikreg) XLVI Sesko TNI Tahun Anggaran 2019 di Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI, Jalan Martanegara, Kota Bandung, Rabu (20/11/2019).

Meski Prabowo tak hadir lantaran ada Ratas dengan Presiden Joko Widodo, seminar bertema "Kita Optimalkan Sumber Daya Manusia Dalam Rangka Membangun Sistem Pertahanan Semesta" itu tetap berlangsung dengan pembicara Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Kadarsah Suryadi dan dosen Universitas Pertahanan (Unhan) Letjen TNI (Purn) Yoedhi Swastanto.

Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan, ITB sudah menyiapkan beragam teknologi guna mendukung kinerja pertahanan RI. ITB telah menyiapkan 71 produk yang dapat mendukung industri pertahanan dan keamanan (hankam).

"Produk-produk itu meliputi drone untuk pertahanan udara, kapal selam untuk pertahanan laut dan teknologi berbasis digital yang dapat digunakan untuk intelejen dalam keamanan cyber," kata Kadarsah.

Kadarsah mengemukakan, bagi ITB penelitian hankam sangat penting. Sangat mungkin bagi ITB melakukan kerja sama, penelitian, dan pengembangan dengan berbagai pihak terkait untuk mendukung TNI-Polri, kementerian, dan lembaga lain. "Ini yang dijalankan dan berujung produk komersial dan hankam," ujar Kadarsah.

Sementara itu, Dosen Unhan Letjen TNI (Purn) Yoedhi Swastanto mengatakan, Menhan Prabowo Subianto memberi atensi khusus terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang pertahanan. Karena itu, sehari setelah resmi menjabat Menhan, Prabowo langsung berkunjung ke Unhan sebagai kunjungan kerja perdana sebagai menteri. "Ini menunjukkan Menhan memberikan atensi terhadap sumber daya manusia (bidang pertahanan)," kata Yoedhi.

Dalam kunjungan kerja perdana itu, ujar Yoedhi, dirinya mendampingi Prabowo. Saat itu, Prabowo menyampaikan telah sejak lama menginginkan sekolah atau perguruan tinggi khusus pertahanan atau militer. Sebab, kualitas SDM dalam strategi pertanahan nasional merupakan salah satu unsur penting.

"Keinginan mantan Danjen Kopassus itu pun terwujud dengan pendirian Unhan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)," ujar Yoedhi.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8377 seconds (0.1#10.140)