Wakapolda Jabar: Narkoba Ancam Hidup Generasi Muda Bangsa

Selasa, 19 November 2019 - 13:05 WIB
Wakapolda Jabar: Narkoba Ancam Hidup Generasi Muda Bangsa
Wakapolda Jabar Brigjen Pol Akhmad Wiyagus membuka Pelatihan Pra Operasi Antik Lodaya 2019 di Aula Muryono Mapolda Jabar, Jalan Seokarno-Hatta 748, Kota Bandung, Selasa (19/11/2019). Foto/Humas Polda Jabar
A A A
BANDUNG - Wakapolda Jabar Brigjen Pol Akhmad Wiyagus menyatakan, bahaya narkoba mengancam kelangsungan hidup generasi muda penerus estafet kepemimpinan bangsa dengan merusak mental. Karena itu, perang terhadap narkoba harus dilakukan oleh semua elemen bangsa secara simultan dan berkesinambungan.

Pernyataan itu disampaikan Wakapolda mewakili Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi saat membuka Pelatihan Pra Operasi Antik Lodaya 2019 di Aula Muryono Mapolda Jabar, Jalan Seokarno-Hatta 748, Kota Bandung, Selasa (19/11/2019).

Latihan Pra Operasi Antik Lodaya 2019 diikuti oleh para kepala bagian operasi (Kabag Ops), Kepala Satuan Reserse (Kasatres) Narkoba, Kasat Intelkam, Kasat Binmas Polres/Polresta/Polrestabes jajaran Polda Jabar. Sedangkan Operasi Antik Lodaya 2019 akan dilaksanakan selama 10 hari, mulai 21 November sampai dengan 30 November 2019.

Pelatihan Operasi Antik Lodaya 2019 mengusung tema ”Dengan Lat Pra Ops Antik Lodaya 2019 Polda Jabar Siap Menanggulagi Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika serta Zat Adiktif Ilegal Dalam Rangka Cipta Kondisi Menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020”.

Kapolda Jabar yang disampaikan oleh Wakapolda Jabar mengatakan, penyalahgunaan narkoba saat ini telah mengemuka dan merupakan masalah sosial yang kompleks dengan melibatkan berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, pendidikan, perawatan, kesehatan, agama, dan politik.

"Permasalahan ini (narkoba) tidak lagi mengenal batas negara dan telah menjadi masalah internasional. Bahkan saat ini Indonesia sudah dinyatakan status darurat narkoba," kata Wakapolda.

Mengingat bahaya yang ditimbulkan, ujar dia, masyarakat dunia telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Namun sampai saat ini upaya itu belum mendapatkan hasil memuaskan.

"Karena itu, upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba memerlukan tindakan secara berkelanjutan dan terencana dengan baik oleh seluruh stakeholder sebagai sebuah tanggung jawab bersama," ujar Wakapolda.

Akhmad Wiyagus menuturkan, diketahui, pergerakan sindikat narkoba di Indonesia berkembang sangat pesat. Bermula sebagai tempat transit lalu lintas peredaran narkoba dan perdagangan narkoba internasional, saat ini Indonesia telah menjadi tempat produksi narkoba.

"Letak geografis wilayah hukum Polda Jabar sebagai daerah penyangga ibu kota juga sebagai jalur transportasi barang dan jasa yang cukup padat serta strategis. Kini, Jawa Barat menjadi daerah rawan perdagangan dan peredaran narkoba, terutama di tempat-tempat hiburan malam yang disinyalir menjadi sasaran sindikat peredaran narkoba," tutur Wiyagus.

Kondisi tersebut, ungkap Wakapolda, menunjukan pelaku kejahatan narkoba sudah terang-terangan melakukan perlawanan terhadap jajaran kepolisian."Karena itu, kita perlu memperhatikan kembali langkah-langkah dalam setiap pelaksanaan penindakan mulai dari tata cara (SOP) yang berlaku dan memetakan kekuatan personel yang diperlukan dalam setiap melakukan penindakan dan penggerebekan terhadap pelaku kejahatan narkoba," tandas Wakapolda.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5386 seconds (0.1#10.140)