Dewi Basmala Resmi Pimpin RSUD Al Ihsan

Senin, 18 November 2019 - 14:26 WIB
Dewi Basmala Resmi Pimpin RSUD Al Ihsan
Pj Sekda Jabar Daud Ahmad melantik Dewi Basmala Gatot sebagai Dirut RSUD Al Ihsan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (18/11/2019). Foto/Humas Pemprov Jabar
A A A
BANDUNG - Dewi Basmala Gatot resmi menjabat Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan setelah dilantik Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Daud Ahmad di Ruang Papandayan Gedung Sate, Senin (18/11/2019).

Dalam kesempatan tersebut, Daud Ahmad mengatakan, terpilihnya Dewi Basmala sebagai dirut sudah melalui proses dan mekanisme seleksi yang terbuka, kompetitif, dan profesional tanpa adanya suatu kepentingan tertentu.

"Dirut yang baru ini harus selalu memperhatikan tuntutan masyarakat serta mampu memberikan layanan yang lebih profesional dan responsif, tepat waktu, dan tepat sasaran," tegas Daud.

Daud pun berharap, di bawah kepemimpinan Dewi Basmala, RSUD Al Ihsan harus mampu tumbuh sebagai rumah sakit berstandar internasional. Pasalnya, gerbang pasar bebas ASEAN kini telah dibuka. Rumah sakit mana pun di ASEAN dapat menerima pasien dari negara-negara ASEAN, termasuk mempekerjakan tenaga kesehatan dari negara-negara ASEAN.

Oleh karena itu, Daud meminta agar RSUD Al Ihsan melakukan penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sehingga, permasalahan mengenai status tenaga kesehatan yang sempat mengemuka melalui aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu juga harus segera diselesaikan.

"RSUD Al Ihsan Jawa Barat memiliki visi menjadi RSUD terdepan dan rujukan utama di Jawa Barat serta menjadi rumah sakit bertaraf internasional. Oleh sebab itu, RSUD Al Ihsan Jawa Barat harus memiliki komitmen untuk selalu meningkatkan pelayanan dari waktu ke waktu, sehingga memuaskan masyarakat," paparnya.

Daud juga menekankan masalah keuangan dan kepegawaian RSUD Al Ihsan yang sempat mencuat ke permukaan serta pengelolaan sarana serta prasarana yang harus lebih baik lagi. Terlebih, RSUD Al Ihsan sudah memiliki sarana dan prasarana yang terbilang canggih.

"Dirut RSUD Al Ihsan yang baru ini harus bisa segera bekerja menyelesaikan pekerjaan yang begitu banyak, supaya pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu. Dengan adanya direktur utama, saya kira hal-hal yang kemarin terhalang oleh kewenangan Plt (Pelaksana Teknis Dirut), sekarang ada definitif," tutur Daud.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Al Ihsan Dewi Basmala Gatot mengaku akan memetakan semua permasalahan sekaligus potensi di RSUD Al Ihsan dalam seminggu ke depan. Setelahnya, barulah dirinya akan melakukan berbagai penyelesaian masalah melalui terobosan-terobosan.

"Saya akan mulai bagaimana membenahi, melakukan akselerasi melalui kegiatan-kegiatan sehingga menjadi Jabar Juara. Apa yang harus dilakukan, harus mapping dulu, mungkin dalam waktu satu minggu baru kita lakukan," katanya.

Masalah SDM atau para pegawai yang beberapa waktu lalu berunjuk rasa meminta kejelasan status kerja dan perbaikan kesejahteraan, katanya, akan menjadi prioritas utamanya untuk segera diselesaikan sesuai peraturan yang berlaku.

"Tentang status pegawai itu ya, status itu menjadi salah satu prioritas penyelesaian kita nanti. Jadi bagaimana nantinya, saya harus berkolaborasi dengan semuanya dulu. Kita lihat regulasi, bagaimana masalah selesai dan rumah sakit tetap berjalan, jangan ada jeda pelayanan," jelasnya.

Selain menyelesaikan berbagai masalah di RSUD Al Ihsan, perempuan yang sempat menjabat sebagai Dirut RSUD Kota Bogor dan telah mengelola sejumlah rumah sakit lainnya selama 30 tahun ini mengaku akan berupaya mewujudkan keinginan Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang menghendaki RSUD Al Ihsan menjadi rumah sakit rujukan di Jabar dan berstandar internasional.

"Untuk menentukan keunggulan kita apa, kita harus lihat dulu resource kita apa yang paling tepat. Jangan sampai kita enggak tepat kebutuhannya, nanti malah mubazir," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.3025 seconds (0.1#10.140)