Polisi Buru Pelaku Teror Pelemparan Sperma di Tasikmalaya

Senin, 18 November 2019 - 12:30 WIB
Polisi Buru Pelaku Teror Pelemparan Sperma di Tasikmalaya
Lokasi TKP teror pelemparan sperma di Jalan Letjen Mashudi, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Foto/ iNews/Asep Juhariyono
A A A
TASIK - Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota memburu pelaku teror pelemparan sperma yang telah dikantongi identitasnya. Berdasarkan ciri-ciri dan laporan korban, pelaku ditengarai berinisial SN, warga Cihideung, Tasikmalaya.

Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro mengatakan, sudah menerima laporan dari seorang korban yang diduga mengalami kasus kejahatan terhadap kesusilaan. Bahkan, ditengarai korban lebih dari satu orang setelah kejadian ini viral di media sosial.

"Pelaku sudah kami kantongi identitasnya berdasarkan laporan korban. Memang baru satu yang melapor, namun untuk jumlah korban bisa lebih dari itu,” ujar Dadang, Senin (18/11/2019).

Menurutnya, saat ini anggota di lapangan masih melakukan penyelidikan dan pengejaran. Sebab, aksi kejahatan yang dilakukan pelaku telah menimbulkan keresahan, khususnya di kalangan perempuan. "Saat ini untuk pelakunya masih diburu petugas,” katanya.

Sebelumnya, teror pelemparan sperma ini dilaporkan perempuan berinisial IR (44) dengan diantar suaminya RF (45), warga Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Mereka tak terima dengan perbuatan asusila yang diduga dilakukan pelaku dengan melempar cairan sperma ke arah korban.

Kejadian bermula saat korban sedang berdiri di pinggir Jalan Letjen Mashudi. Pelaku dengan motor tiba-tiba datang dan mengajak korban berbincang hingga mengeluarkan kata-kata tak pantas. Setelah itu pelaku memasukkan tangan ke dalam celana dan sempat dipotret korban menggunakan kamera ponsel. Tak lama pelaku melemparkan cairan diduga sperma ke arah korban. Namun, korban berhasil menghindar dan luput dari lemparan cairan tersebut.

"Setelah saya lapor polisi dan unggah kejadian yang dialami istri saya ke medsos, banyak warganet yang merespons dan inbox saya. Ternyata bukan hanya istri saya yang mengalami, namun ada juga korban lain," ujar RF.

Bahkan, ada seorang perempuan yang ponselnya dirampas pelaku dengan modus mengintimidasi. Namun, korban tak melapor dengan alasan menjaga keamanan keluarga. "Pelaku ini melontarkan kalimat makian kepada korban seorang perempuan yang sedang mengemudi mobil. Korban merasa takut dan terintimidasi hingga akhirnya pelaku mengambil ponsel miliknya," katanya.

Informasi yang dihimpun, ada dua perempuan lain yang juga menjadi korban kejahatan asusila pelaku, yakni ND (26) dan LW (29), keduanya warga Mangkubumi. Namun hingga saat ini baru IR yang membuat laporan polisi karena kedua korban lainnya tak berani melapor dan merasa malu atas apa yang dialaminya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9048 seconds (0.1#10.140)