Anaknya Ditahan Polisi, Begini Respons Bupati Majalengka

Minggu, 17 November 2019 - 19:40 WIB
Anaknya Ditahan Polisi, Begini Respons Bupati Majalengka
Bupati Majalengka Karna Sobahi (tengah) didampingi istri, Dedeh Nurhayati dan anak-anak serta menantunya saat memberikan pernyataan terkait penahanan anaknya, Irfan Nur Alam oleh pihak kepolisian. Foto/Protokoler Setda Majalengka
A A A
MAJALENGKA - Bupati Majalengka Karna Sobahi angkat bicara soal penahanan anaknya, Irfan Nur Alam. Tersangka kasus penembakan seorang kontraktor asal Bandung itu resmi ditahan setelah menjalani pemeriksaan di Mapolres Majalengka, Sabtu 16 November 2019.

Dalam pernyataan resminya, Karna mengaku sudah menengok ke rumah tahanan (rutan) Mapolres Majalengka.

"Siapa pun tidak akan menghendaki peristiwa yang heboh itu terjadi, apalagi melibatkan anak yang merupakan darah daging sendiri," ungkap Karna di Kompleks Pendopo Kabupaten Majalengka, Minggu (17/11/2019).

Selain mengakui tersangka anak kandungya, Karna juga membenarkan bahwa Irfan saat ini tercatat sebagai aparatur sipil negara (ASN) yang menjabat sebagai Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Majalengka.

"Persoalan yang terjadi, penanganannya saya serahkan kepada kepolisian yang berwenang. Sebagai warga negara yang baik saya harus taat hukum, menghormati, dan menghargai hukum. Saya tidak akan melawan hukum, karena saya tidak punya kekuatan untuk itu. Bukti ketaatan anak saya Irfan dan saya sebagai ayahnya, kooperatif dalam pemeriksaan, menjadi tersangka dan sudah ditahan," tutur Karna.

Menurut Karna, anaknya legowo menjalani proses hukum yang dialaminya tersebut. Hal itu terlihat saat Karna menjenguk anaknya di rutan Mapolres Majalengka.

"Dia sangat legowo dan sabar menerima kenyataan ini," ungkapnya.

"Dia menyarankan ke saya fokus melayani masyarakat sebagaimana tugas sebagai seorang kepala daerah. Mendengar semua itu saya merasa iba tentang kebesaran jiwa anak saya," lanjut dia.

Jika berbicara keluarga, lanjut Karna, dia mengaku mutlak akan memilih anaknya ketimbang jabatan Bupati yang diembannya saat ini. Sebab, kata dia, tidak ada satu pun orang tua (ayah) yang tidak menyayangi dan mencintai kepada anaknya.

"Karena bagi saya anak itu darah daging, dunia akherat, lahir batin. Anak saya yang dimiliki inilah yang akan mengurus ketika tua renta, mendo'akan ketika sudah berada di alam kubur," paparnya.

"Terlebih jabatan hanyalah lintasan sementara saja. Apalagi usia saya yang sudah 66 tahun tampaknya saya harus lebih sadar dengan makna kehidupan," tambah dia.

Lebih jauh Karna menjelaskan, peristiwa yang menimpa keluarganya dimaknai sebagai ujian dan peringatan guna memperbaiki diri dan meningkatkan ibadah.

"Kepada para pejabat atau ASN diminta tetap fokus melayani masyarakat, bekerja sesuai tupoksi," katanya.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5703 seconds (0.1#10.140)