Kebutuhan Darah di RSUD Cibabat Cimahi 700-800 Labu per Bulan

Sabtu, 16 November 2019 - 20:25 WIB
Kebutuhan Darah di RSUD Cibabat Cimahi 700-800 Labu per Bulan
RSUD Cibabat Kota Cimahi. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
CIMAHI - Tingginya okupansi pasien menginap dan yang rawat jalan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Kota Cimahi, Jawa Barat membuat kebutuhan darah di rumah sakit pelat merah ini sangat besar. Tercatat setiap bulannya sekitar 700-800 labu darah berbagai golongan dikeluarkan dari Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD Cibabat untuk keperluan penanganan pasien.

"Kebutuhannya sangat tinggi per bulannya antara 700-800 labu darah, namun sejauh ini kami tidak pernah kekurangan karena stoknya ada," kata Kepala Instalasi Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD Cibabat dr Tri Sumartina, Sabtu (16/11/2019).

Menurutnya, stok atau produksi darah yang dihasilkan setiap bulannya mencapai 970-1.000 kantung darah. Itu berarti dari kebutuhan untuk internal di RSUD Cibabat masih terdapat sisa sekitar 200-an labu darah. Sehingga tidak jarang stok yang ada itu ditawarkan ke rumah sakit lain terdekat yang kekurangan dan membutuhkan pasokan darah.

Banyaknya stok labu darah di RSUD Cibabat, kata dia, tidak terlepas dari dukungan pihak pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), para pendonor, dan instansi terkait lain khususnya Palang Merah Indonesia (PMI). Tidak jarang mereka melakukan jemput bola mendatangi warga atau pusat-pusat keramaian guna memberikan pelayanan donor darah keliling.

"Untuk saat ini stok labu kita aman sampai akhir tahun. Alhamdulillah karena ada 50 kelompok donor darah yang rutin per dua, tiga bulan atau pertahun," ujarnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSUD Cibabat Reri Marlia menyebutkan, melimpahnya stok darah mencirikan bahwa antusiasme dan pemahaman warga Cimahi untuk berdonor cukup tinggi. Dia pun memastikan bahwa semua tranfusi darah yang dikelola Instalasi UTD RSUD Cibabat bebas dari penularan virus HIV. Sebab, proses proses donor darah sudah melalui proses screening menggunakan reagen untuk mendeteksi virus HIV, Hepatitis B (HBV) dan Hepatitis C (HCV).

"Pastinya sterilisasi itu penting, termasuk kesehatan pendonornya juga diperhatikan. Jangan sampai ada penyakit yang terbawa dalam darah, sehingga screening menjadi urgen," tegasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1772 seconds (0.1#10.140)