Ridwan Kamil Sebut Revitalisasi Rumah Dinas Sesuai Prosedur dan Proporsional

Jum'at, 15 November 2019 - 17:48 WIB
Ridwan Kamil Sebut Revitalisasi Rumah Dinas Sesuai Prosedur dan Proporsional
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Foto/Dok SINDOnews
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, revitalisasi Gedung Negara Pakuan yang menyedot anggaran hingga Rp4 miliar sesuai prosedur dan proporsional.

Menurut dia, revitalisasi Gedung Negara Pakuan yang terletak di Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung itu wajar dilakukan mengingat sudah 20 tahun lamanya gedung yang juga menjadi rumah dinasnya itu tidak pernah direnovasi.

"Sudah 20 tahun tidak ada yang namanya renovasi (Gedung Negara Pakuan), yang ada hanya perawatan saja," ungkap Emil, sapaan Ridwan Kamil, seusai Rapat Paripurna DPRD Jabar di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (15/11/2019).

Meski menghabiskan anggaran hingga Rp4 miliar, Emil meyakinkan, revitalisasi Gedung Negara Pakuan tidak lantas membuat pihaknya mengabaikan program pembangunan strategis di Jabar, seperti program penanggulangan kemiskinan.

Terlebih, kata Emil, rumah dinas seluas hampir dua hektare yang ditempatinya itu merupakan bangunan kuno yang berusia lebih dari 200 tahun dan kerap menjadi tempat warga berinteraksi dalam berbagai kegiatan. (Baca Juga: Revitalisasi Rumah Dinas Ridwan Kamil Sedot Rp4 Miliar).

"Pertama tidak menghamburkan uang negara (penggunaan anggaran), sesuai kebutuhan. Kedua, yang namanya semua urusan (Gedung) Pakuan memang akan berlangsung setiap tahun karena ini bangunan berserjarah yang harus dirawat, disempurnakan," papar Emil.

Disinggung terkait pembangunan kolam renang yang menjadi bagian revitalisasi Gedung Negara Pakuan, Emil mengaku membutuhkan kolam renang tersebut sebagai sarana penunjang terapi menyusul cedera kaki yang dideritanya. Sesuai saran dokter, kata Emil, dirinya tidak diperkenankan berolahraga berat.

"Kebutuhannya sangat nyata, kaki saya cedera yang kiri. Dokter menyarankan supaya bisa fit bagi Gubernur Jabar, tidak boleh lagi berolahraga yang sifatnya impact (langsung ke kaki) seperti lari, loncat-loncat, dan sebagainya, harus terapi dengan yang namanya berenang," jelasnya.

Sementara itu, Humas PT Artikon Muhamad Djadjuli menerangkan, selaku pelaksana, pihaknya mengerjakan revitalisasi yang meliputi dua titik, yakni di bagian taman belakang dan di tengah area Gedung Negara Pakuan.

Mengenai fasilitas kolam renang, Djadjuli memaparkan, kolam renang dibangun dengan ukuran panjang 29 meter dan lebar 4 meter. Kolam renang tersebut terbagi dua, yakni kolam utama dan kolam kecil atau jacuzzi ditambah fasilitas tempat duduk layaknya kolam renang di hotel berbintang.

Dia menyebutkan, pembangunan kolam renang tersebut menyedot dana Rp1,2 miliar berdasarkan rencana anggaran belanjar (RAB). Namun, secara keseluruhan, proyek revitalisasi Gedung Negara Pakuan diakuinya menyedot anggaran hingga Rp4 miliar.

"Ada gazebo, ruang bilas, dan untuk relaksasi. Kolam renang itu ada di RAB di angka Rp1,2 miliar kurang lebih. Keseluruhan (revitalisasi Gedung Pakuan) Rp4 miliar," sebutnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2922 seconds (0.1#10.140)