Mahasiswa Unjani Penerima Beasiswa Tak Gentar Merantau ke Luar Jawa

Kamis, 14 November 2019 - 22:28 WIB
Mahasiswa Unjani Penerima Beasiswa Tak Gentar Merantau ke Luar Jawa
Tiga dari lima mahasiswa Unjani yang mendapatkan beasiswa dari Minamas Plantation melalui anak usahanya PT Indotruba Tengah, Kamis (15/11/2019). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Bagi anak muda yang sudah terbiasa tinggal dan merasakan nyamannya tinggal di kota besar di Pulau Jawa, mungkin berpikir dua kali jika harus merantau.

Namun itu tidak berlaku bagi lima mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) yang mendapatkan beasiswa dan berpeluang besar berkarier di industri perkebunan.

Anisa Nurjanah mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2017 mengaku berminat untuk bekerja di perkebunan meskipun harus keluar Jawa. Sebagai orang lahir dan besar di Bandung, Anisa justru ingin merasakan pengalaman bagaimana hidup merantau, bekerja, dan jauh dari orang tua.

Dia pun mengaku tidak khawatir kehilangan glamornya Kota Bandung dan berganti dengan sepinya perkebunan. "Saya sudah diskusikan hal ini sama orang tua. Mereka mendukung keputusan saya untuk mencari pengalaman merantau ke luar pulau dengan catatan saya tetap menjaga keimanan," kata Anisa ditemui seusai menerima beasiswa dari Minamas Plantation melalui anak usaha PT Indotruba Tengah di Gedung Fakultas Psikologi, Kampus Unjani Cimahi, Kamis (15/11/2019).

Pemilik IPK 3,05 ini justru menilai ketika di perantauan dirinya akan lebih mandiri. Hal itu bagus untuk masa depan. Apalagi ketika di tempat pekerjaan semua mendukung, maka suasana tentunya akan seperti keluarga.

Terkait dengan proses seleksi untuk mendapatkan beasiswa, dia mengaku cukup ketat dan ada beberapa tahapan. "Kalau waktu tes seleksi, saya enjoy aja, coba-coba dan alhamdulilah berhasil terpilih," ujar dia.

Peraih beasiswa lainnya, Ihsan Maulana mengatakan, proses seleksi untuk mendapatkan beasiswa ini terdiri dari tiga tahapan. Yakni ujian tertulis, psikotes, dan wawancara. Awalnya ada 31 mahasiswa Unjani yang mengikuti tes awal, kemudian terjaring 17 orang. Dikarenakan ada dua orang yang mengundurkan diri maka tahap kedua diikuti oleh 15 orang dan akhirnya mengerucut menjadi lima orang.

"Tesnya di Jakarta, lumayan susah tapi tesnya berdasarkan jurusan masing-masing," kata mahasiswa jurusan Teknik Mesin 2016 ini.

Aisa tak ingin menyia-nyiakan kesempatan bisa berkarier di perusahaan multinasional yang bergerak di industri perkebunan. Meskipun harus bekerja di Sumatera atau Kalimantan dan jauh dari orang tua itu bukan halangan. Dia pun bertekad setelah lulus akan berkarir di perusahaan yang sudah memberikannya beasiswa untuk menyelesaikan pendidikan di Unjani.

"Tidak semua mahasiswa dapat kesempatan setelah lulus kuliah langsung bekerja. Bahkan tidak jarang harus susah payah melamar mencari kerja. Ini peluang yang tidak akan dilewatkan dan saya akan belajar sungguh-sungguh untuk bisa segera lulus," pungkas Anisa.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.6201 seconds (0.1#10.140)