Dishub Cimahi Terapkan Sistem One Way untuk Atasi Kemacetan

Rabu, 13 November 2019 - 18:29 WIB
Dishub Cimahi Terapkan Sistem One Way untuk Atasi Kemacetan
Kepala Dinas Perhubungan Kota Cimahi Yanuar Taufik. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Kemacetan yang selalu terjadi dan terus mengekor hingga ke jalan-jalan alternatif di Kota Cimahi membuat Dinas Perhubungan (Dishub) Cimahi berencana menambah waktu penerapan sistem one way.

Sistem tersebut diberlakukan di jalur yang mengarah dari Alun-alun Cimahi ke Kecamatan Cimahi Utara, Kantor Pemkot, dan Jalan Cihanjuang.

"Sebenarnya jalan di sana itu sudah diberlakukan one way dari Senin-Jumat, tapi dengan kondisi jalan yang terus macet maka one way-nya ditambah dengan tetap diberlakukan pada Sabtu dan Minggu," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Cimahi Yanuar Taufik, Rabu (13/11/2019).

Dia mengemukakan, kemacetan selalu terjadi di ruas jalan arteri Kota Cimahi khususnya Jalan Amir Machmud. Hal tersebut berdampak kepada padatnya jalan-jalan alternatif karena semua kendaraan berusaha menghindar simpul-simpul kemacetan di jalan protokol.

Akibatnya kemacetan juga kerap terjadi di jalan alternatif karena kapasitas jalan yang relatif kecil namun volume kendaraan yang melintas tinggi.

Kondisi seperti itu bisa terlihat di Jalan Demang Hardjakusumah, Jalan Jati Serut, Jalan Cihanjuang, dan Jalan Daeng Muhammad Ardiwinata. Semua jalan alternatif tersebut melewati persimpangan Jalan Cihanjuang dan Pemkot Cimahi. Sehingga solusi jangka pendek yang akan diambil oleh Dishub Kota Cimahi adalah menerapkan rekayasa lalu lintas.

"Kemacetan di ruas jalan arteri dan alternatif karena tingginya volume kendaraan. Apalagi di akhir pekan banyak mobil wisatawan yang mau ke Lembang yang keluar Tol Baros, terus lewat Cihanjuang ke arah Parongpong," ujar dia.

Dishub Kota Cimahi sebetulnya sudah merencanakan penerapan sistem one way secara permanen, namun tidak bisa segera direalisasikan karena mempertimbangkan banyak aspek.

Seperti pertimbangan aspek ekonomi, kenyamanan, dan keamanan masyarakat. Sehingga harus dilakukan kajian matang yang melibatkan pihak konsultan.

"Selain penerapan sistem one way, idealnya juga dibuat bundaran di persimpangan Jalan Jati Serut, tapi masih dipikirkan lahannya untuk radius tikung kendaraan. Tapi untuk jangka pendek, kami menambah personel untuk mengatur lalu lintas terutama pada jam-jam sibuk dan mantau lewat CCTV," tutur Yanuar.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.1787 seconds (0.1#10.140)