Buntut Bom Bunuh Diri, Pengunjung Polrestabes Bandung Digeledah

Rabu, 13 November 2019 - 14:03 WIB
Buntut Bom Bunuh Diri, Pengunjung Polrestabes Bandung Digeledah
Polisi menjaga ketat Mapolrestabes Bandung di pintu gerbang Jalan Jawa, Kota Bandung. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Buntut dari peristiwa aksi teror bom bunuh di Mapolrestabes Medan, pengamanan di Mako Polrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung diperketat, Rabu (13/11/2019). Semua pintu gerbang akses masuk ke Polrestabes Bandung baik di depan maupun tengah dijaga ketat petugas bersenjata lengkap.

Para pengunjung yang hendak melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), mengurus pembuatan atau memperpanjang surat izin mengemudi (SIM), Surat Keterangan dan Catatan Kepolisian (SKCK), serta tilang digeledah. Satu persatu barang bawaan pengunjung, seperti tas dan jaket, diperiksa.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, peningkatan pengamanan di seluruh markas komando kepolisian, baik Polda Jabar, polres-polres, maupun polsek, merupakan instruksi Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi.

"Kapolda Jabar menginstruksikan peningkatan kewaspadaan dan pengamanan di mako. Personel Polri yang bertugas di lapangan dalam menjaga dan memelihara kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) juga diinstruksikan untuk lebih waspada," Truno, Rabu (13/11/2019).

Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Polrestabes Bandung AKBP Widodo mengemukakan, pascaterjadi ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, mengingatkan Polri dan masayrakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian terhadap siapaoun yang memasuki markas komando.

"Karena itu, kami sudah arahkan seluruh jajaran di tingkat polres dan polsek untuk meningkatkan kewaspadaan yang selama ini SOP (standard operational procedure) telah dilaksanakan tetapi lebih ditingkatkan kembali," kata Widodo di Mapolrestabes Bandung.

Di Mapolrestabes Bandung, tutur Kabagops, pengamanan mako diperketat, dari semula dua pintu menjadi satu pintu sehingga pengamanan lebih fokus. "Personel juga diperintahkan melaksanakan body sistem atau saling melindungi antara petugas yang satu dengan lainnya," tutur Kabagops.

Kemudian, ungkap Widodo, untuk mengantisipasi, Polrestabes Bandung membatasi akses masuk bagi pengemudi transportasi online agar tidak sembarangan bisa masuk ke dalam markas komando. Jadi kalau ada anggota yang memesan makanan secara online, transaksi dilakukan di luar mako atau pagar markas. "Jadi dibatasi, tidak boleh masuk sembarangan karena indikasinya di Polrestabes Medan itu yang melakukan bom bunuh diri menggunakan identitas transportasi online," ungkap Widodo.

Selain itu sebagai antaisipasi juga, kata dia, petugas memeriksa seluruh barang bawaan pengunjung yang hendak masuk ke Mapolrestabes Bandung.Baik pemeriksaan orang, barang atau kendaraan untuk meminimalisasi upaya kelompok tertentu yang ingin melakukan teror atau amaliyah. "Untuk pelayanan, alhamdulillah tetap berjalan sebagaimana mestinya baik. Seperti, SKCK, SIM, dan lain-lain," tutur dia.

Disinggung tentang pengamanan objek vital lainnya, seperti kantor pemerintaha, Widodo mengmukakan, untuk saat ini, peningkatan pengamanan hanya dilakukan di markas kepolisian. Namun Polrestabes Bandung mengimbau aparatur sipil untuk meningkatkan kewaspadaan karena orang-orang yang melakukan aksi teror tidak menggunakan akal sehat. Karena mereka ingin mati syahid sehingga tempat manapun bisa dijadikan sasaran teror.

"Kami mengimbau masyarakat melaksanakan aktivitas sebagaimana biasa tidak perlu khawatir yang berpebihak terhadap kejadian di luar Kota Bandung. Namun juga tetap kami tingkatkan kewaspadaan. Kita perlu bersinergi dan bahu-membahu," pungkas Widodo.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.8543 seconds (0.1#10.140)